Guru SD se-Kota Surabaya Dukung Paslon MA-Mujiaman

Para guru swasta dan honorer se-kota Surabaya ketika menyatakan dukungannya terhadap Paslon MA-Mujiaman. [andre/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Para guru swasta dan honorer menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon (Paslon) Machfud Arifin-Mujiaman dalam Pilkada 2020. Mereka berharap agar Paslon MA-Mujiaman kalau menang bisa mengangkat guru honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi guru-guru swasta.

Dalam kesempatan kali ini, figur yang dikenal peduli wong cilik ini bersilaturahmi bersama para guru sekolah dasar (SD) se-Surabaya. Bak gayung bersambut, para guru SD itu menyatakan dukungannya untuk memenangkan Paslon Machfud Arifin-Mujiaman agar terpilih dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, 9 Desember 2020 nanti.

Dihadapan guru-guru SD se-Surabaya, Machfud Arifin menyatakan siap menyejahterakan guru. Dia akan menjadikan sektor pendidikan salah satu prioritasnya.

“Saya punya tagline maju kotane, makmur wargane. Saya tidak ingin sekedar membangun Kota Surabaya. Prioritas saya adalah bagaimana menyejahterakan warga Surabaya. Termasuk guru-guru,” ungkapnya Selasa (22/9/2020).

“Saya merasa sedih dengan alokasi anggaran pendidikan di Surabaya. Anggaran pendidikan lebih kecil daripada anggaran pemeliharaan taman. Ini kan ironis,” tambah Machfud Arifin.

Ia juga menyoroti ketimpangan antara sekolah negeri dan swasta. Machfud Arifin memastikan hal itu tak akan terjadi apabila dirinya dan Mujiaman diberikan amanah untuk membangun Surabaya.

“Harus seimbang. Jadi antara negeri dan swasta ini harus seimbang. Jangan yang swasta ini dimatikan,” tambah mantan Kapolda Jatim ini.

Untuk itu Machfud Arifin tidak ingin sekedar berjanji dan akan melakulan tindakan nyata untuk bisa memberikan kesejahteraaan guru-guru dan masyarakat Surabaya.

Sementara itu Kordinator Guru SD se-Surabaya, Sulistyono mengharapkan agar Paslon MA- Mujiaman dapat membawa perubahan terhadap kondisi sekolah di Surabaya, khusunya swasta yang kian memprihatinkan. Katanya, sampai sekarang belum mendapat perhatian pemerintah kota (pemkot).

“Memang kondisi saat ini tidak menguntungkan bagi guru swasta yang mana kami tidak mendapatkan murid. Mudah-mudahan jika nanti Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman jadi wali kota, kami dapat perhatian secara penuh untuk kesejahteraan guru-guru,” ujarnya.

Apalagi sejak diterapkannya sistem zonasi, penerimaan siswa baru oleh pemkot yang membuat minat untuk masuk sekolah swasta semakin menurun drastis. Dia berharap agar Machfud Arifin dapat menjadi tokoh perubahan bagi para guru swasta.

“Kami para guru SD se Surabaya menyatakan dukungan kepada Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman untuk memimpin Kota Surabaya. Kami mendukung penuh, mudah-mudahan hajat baik beliau terwujud,” ungkapnya.

“Dan saya di sini mewakili GTT (guru tidak tetap) Kota Surabaya, tidak mengharap banyak sejak dulu. Saya sudah mengajar lebih dari 30 tahun. Tapi kami di sini teman-teman guru GTT pesan kepada Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman apabila nanti jadi wali kota-wakil wali kota Surabaya, jika kami ingin diangkat jadi pegawai negeri. Selama ini ada saja kendala aturan yang selalu muncul,” imbuh Sulistiyono. [dre]

Tags: