Hadapi AFTA 2015 Pemkot Fokus SDM dan UMKM

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Menghadapi pelaksanaan ASEAN Free Trade Area (AFTA), Pemkot Surabaya berkonsntrasi pada peningkatan SDM dan startegi ekonomi khusunya bagi UMKM.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Kamis(27/3) menegaskan, sejak sekarang, semua stake holder di Kota Surabaya harus menyiapkan sumber daya manusia menjadi tenaga yang profesional dan siap bersaing menghadapi AFTA atau perdagangan bebas di ASEAN pada 2015 mendatang.
Saat ini, lanjut Risma Pemkot Surabaya sudah rajin melakukan pelatihan-pelatihan UKM dan juga mendirikan Rumah Bahasa untuk meningkatkan kemampuan skill warga Kota Surabaya.
“Kita harus tingkatkan kualitas SDM. Kita harus berubah karena pada AFTA nanti, bukan hanya pengusaha luar negeri yang datang. Tenaga kerja dari negara-negara ASEAN juga tidak ada larangan datang ke Surabaya. Dan kita harus bisa survive, jangan mau kalah,” tegas Wali Kota.
Berbicara saat pembukaan Muasyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Surabaya tahun 2014 dalam rangka penyusunan rencana kerja pembangunan daerah tahun 2015, Wali kota menyebut sampai saat ini usulan masyarakat ke Pemkot Surabaya masih didominasi proyek fisik.
Karenanya, Risma, dalam acara bertempat di di Ruang Pola, gedung Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya, kemarin, mendorong para SKPD agar dalam penyusunan rencana kerja tahun 2015, juga mencantumkan pembangunan SDM.
”Termasuk diantaranya usulan beasiswa bagi siswa-siswa berprestasi yang memiliki skill di bidang tertentu,” terangnya.
Selain itu Wali kota juga mengungkapkan perlu adanya perlindungan hokum bagi UMKM salah satunya masalah merek.” SKPD juga harus memperhatikan usulan tentang hak merk produk dari pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang ada di Kota Surabaya,” ujarnya.
Menurut Wali Kota, hak merk produk menjadi persoalan penting yang harus diperhatikan. “Tolong juga disampaikan usulan tentang hak paten dan juga hak izin usaha. Sebab, kalau tidak, ke depan nanti akan berat. Nanti kita akan fasilitasi. Kita akan bantu karena pengurusannya kan pasti ke Jakarta,” sambung Wali Kota.
Wali Kota menambahkan, ke depannya, Pemkot akan membuka akses layanan lingkar luar timur dan barat. Termasuk juga membuka pelabuhan pada 2015.
Namun, Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini berharap, pesatnya pembangunan di Surabaya, tidak membuat warga buru-buru menjual tanahnya dan berpindah ke kota lain.
“Pembangunan ini ya untuk warga Surabaya. Saya tidak ingin pembangunan ini yang menikmati malah orang lain,” sambung Wali Kota. [dre]

Tags: