Hadapi Kemarau, BPBD Bojonegoro Petakan Wilayah Rawan Kekeringan

Bojonegoro,Bhirawa
Badan Penanggualangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro melakukan pemetaan wilayah yang rawan kekeringan. Meski hingga kini belum ada keluhan dari masyarakat yang mengalami krisis air bersih namun BPBD sudah mulai melakukan antisipasi.

Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Yudi Hendro mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah rawan kekeringan.

” Pemetaan itu bertujuan untuk mengetahui daerah yang membutuhkan bantuan air bersih selama musim kemarau,” ungkapnya, kemarin (15/7).

Berdasarkan data pada tahun 2019, setidaknya ada 79 desa dari 22 kecamatan di Bojonegoro yang masuk dalam kategori daerah rawan kekeringan. Wilayah tersebut tiap tahunnya sering kali membutuhkan bantuan air bersih saat musim kemarau tiba.

Menurut Yudi, faktor penyebab kekeringan tersebut dikarenakan adanya musim kemarau yang panjang. Selain itu, jauhnya sumber mata air juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kekeringan.

” Meski saat ini belum ada laporan terkait wialayah yang kekeringan, kita imbau masyarakat tetap waspada karena puncak kemarau diperkirakan tiba bulan Agustus nanti,” imbuhnya.

Sebagai upaya untuk mengatasi kekeringan BPBD juga telah menyiapkan 1000 tangki truk air untuk kemarau tahun ini, dengan kapastitas setiap tangki truk berisi 5000 liter. Selain itu BPBD juga berharap agar masyarakat bisa menghemat air, dengan menggunakan seperlunya saja.

” Kita juga meminta kepada desa agar menyiapkan tandown air jika nantinya akan meminta distribusi air, karena untuk pemercepatan distribusi air kepada masyarakat dan juga sebagai langkah untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19,” pungkasnya

Pihaknya juga telah mengimbau ke setiap desa melalui kecamatan, apa bila terjadi kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih bisa mengajukan bantuan air bersih kepada BPBD. [bas]

Tags: