Hanya Bisa Pasrah, Tak Bisa Nimati ‘Pedasnya’ Harga Cabai

Terserah Cacar Petani Cabai Batu Gagal Panen
Batu,Bhirawa
Naiknya harga cabai dipasaran, sebenarnya bisa menjadi berkah bagi para petani, namun petani cabai di Batu justru hanya bisa pasrah dan kemungkinan tidak bisa menikmati naiknya harga cabai karena tanaman mereka terserang cacar.
Penyakit cacar yang menyerang tanaman cabai membuat para petani cabai di Batu terancam gagal panen. Jika hal ini terjadi, tidak menutup kemungkinan harga cabai semakin naik karena Batu adalah salah satu daerah pemasok.
Pada musim panen di awal bulan Maret ini, para petani di Kota Batu hanya bisa menangis akibat gagal panen. Kegagalan ini akibat penyakit cacar yang menyerang tanaman cabai mereka. Padahal di pasaran saat ini harga cabai sedang melambung tinggi sejak dua pekan terakhir, namun petani Batu tidak menikmati pedasnya atau kenaikan harga cabai.
Seperti yang terjadi di lahan pertanian yang ada di Dusun Kaliputih, Kelurahan Sisir. Beberapa lahan cabai milik warga terkena serangan penyakit cacar.  “Akibat penyakit cacar ini, muncul bintik-bintik hitam pada buah cabai. Dan beberapa hari kemudian bintik hitam itu akan terus membesar dan akhirnya buah cabai akan mongering,”ujar petani cabai di Kaliputih, Wartini, saat ditemui di lahan cabai miliknya, Kamis (6/3).
Meskipun tak sampai mematikan pohon, serangan penyakit cacar ini telah mengakibatkan hasil panennya berkurang drastis. Biasanya, dari lahan cabai miliknya, setiap kali panen Wartini bisa mendapatkan hasil hingga 30 Kg. Namun dalam musim panen kali ini dirinya hanya bisa panen 3 Kg. Karena buah cabai yang lain sudah kehitaman hingga tak layak lagi untuk dijual.
Beberapa upaya telah dilakukan para petani di daerah ini untuk menyelamatkan tanaman cabai mereka. Di antaranya, dengan memberikan/ menyemprot tanaman mereka dengan obat-obatan. Namun upaya ini tak berhasil dan bintik hitam di buah cabai mereka tak kunjung hilang.
Sebenarnya, pada musim panen kali ini bisa menjadi berkah bagi para petani cabai. Karena saat ini harga cabai sedang melambung tinggi di pasaran. Saat ini per kilonya, harga cabai mencapai Rp 40.000 sampai 45.000 dari para petani. Harga ini akan terus melonjak di pasaran hingga mencapai Rp 60.000,-. “Hari ini (kemarin-red), saya membeli cabai sudah dengan harga Rp 65.000 per kilonya,”ujar Lia, seorang pedagang kuliner yang hampir tiap hari membutuhkan dan membeli cabai.
Kegagalan panen ini tak hanya menimpa para petani cabai saja. Beberapa tanaman lain juga mengalami nasib serupa dengan anjloknya harga di pasaran. Misalnya, tanaman slada dan berambang prei.
“Untuk tanaman slada yang biasanya dijual dengan harga Rp 2500/kilo, saat ini hanya dihargai Rp 400/ kilonya. Hal ini yang membuat para petani menjadi mbrebes mili (menangis-red),”ungkap Wartini. Sedangkan tanaman berambang prei yang harganya Rp 5000 per kilonya kini juga merosot hingga Rp 1500 per kilo. [nas]

Tags: