Harapan kepada Prabowo Jika Jadi Presiden

7-FOTO A cyn-16-6-Foto Ustadz Asir AlatasKab Malang, Bhirawa
Warga Kabupaten Malang dalam mengikuti perhelatan pesta demokrasi untuk memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dihadapkan pada dua pilihan, yaitu pasangan Capres Nomor 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Capres Nomor 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sehingga dukungan mereka beragam, serta masyarakat pun dalam mendukung pasangan capres-cawapres, tidak hanya memilih sosok figur capres itu sendiri, namun juga berdasarkan latar belakang (track record) capres. Dan itu sebagai salah satu pertimbangan untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta di pemilihan presiden (pilres) 9 Juli 2014 mendatang.
Seperti yang dikatakan, salah satu Tokoh Agama Desa Donowarih, Kecematan Karangploso, Kabupaten Malang Ustadz H Asir Alatas, Minggu (15/6), kepada Bhirawa, bahwa dirinya telah mendukung Prabowo menjadi Presiden RI.
Hal itu karena bangsa ini masih butuh seorang pemimpin yang tegas dalam menghadapi segala hal, Sehingga dibutuhkan seorang pemimpin yang berlatar belakang militer. “Apalagi, dia juga pernah penjabat sebagai Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad),” paparnya.
Menurutnya, dirinya dan masyarakat pada umumnya sangat merindukan pemimpin yang tegas dan berani dalam menghadapi berbagai persoalan yang dihadapai bangsa ini. Karena pemimpin itu harus memiliki nyali besar untuk melawan negara lain sehingga negara ini tidak diremehkan. Seperti yang sering dilakukan oleh tetangga negara kita, yaitu Malaysia dan Australia. Sehingga untuk melawan kedua negara itu dibutuhkan pemimpin yang tegas dan berani.
Selain itu, masih dikatakan Asir, dirinya sangat berharap jika Prabowo jadi presiden, tidak hanya berani melakukan tindakan tegas terhadap Malaysia dan Australia, namun juga berani memutus kontrak kerja sama terkait pertambangan yang saat ini dikuasai perusahaan Freeport  dan Newmont asal Amerika Serikat, “Sebab, kekayaan bangsa ini berupa pertambangan emas, tembaga, dan uranium dikuras habis oleh kedua perusahaan tersebut,” ungkapnya.
Ditegaskan, bahwa bangsa Indonesia ini masih membutuhkan pemimpin yang memiki basic militer, sehingga masih belum waktunya dipimpin dari kalangan sipil. Karena berdasarkan pengalaman ketika negara ini dipimpin oleh orang sipil, telah terjadi carut marut. Contohnya, kita kehilangan kepulauan Timor Timur karena begitu saja diberikan kemerdekaan. Dan selanjutnya, asset milik negara yaitu Indosat dijual, serta terjadi pencurian kayu hutan besar-besaran, yang disusul dengan maraknya tingkat korupsi yang dilakukan oleh pejabat tinggi negara kita.
“Kami percaya jika rakyat Indonesia kini lebih cerdas dalam memilih pemimpin, dan  juga tidak mudah dibohongi. Dan ketika salah memilih pemimpin maka bangsa Indonesia  lima tahun kedepan akan menghadapi berbagai persoalan, sehingga rakyat akan mengalami penderitaan,” ujar Asir.
Karena untuk memilih presiden, lanjut dia, bisa diibaratkan kita pilih dalang apa pilih wayang. Artinya, jika pilih pemimpin yang tegas dan berani, serta memiliki nyali besar dan juga bisa full power dalam memimpin bangsa Indonesia, maka pilihlah dalang.
Namun, jika pilih calon presiden yang hanya menunggu perintah tuannya, maka pilihlah wayang. Karena saya merindukan pemimpin yang tegas dan berani, tentunya saya pilih dalang, yaitu Prabowo Persiden Pilihanku. [cyn]

Keterangan Foto : Tokoh Agama Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Ustadz H Asir Alatas. [cyn/bhirawa]

Tags: