Harapkan Air Mancur Menari Jadi Destinasi Wisata di Kota Probolinggo

Wali Kota Rukmini pada destinasi wisata air mancur menari.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Kota Probolinggo akan lebih semarak. Hal tersebut terlihat dari banyaknya kegiatan untuk mempercantik kota. setelah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan revitalisasi lampu taman di sepanjang jalan Sukarno Hatta dan jalan Panjaitan, kali ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melakukan percobaan air mancur menari yang ada di bundaran Gladak Serang (Glaser). Air mancur yang keluar menyesuaikan irama lagu yang disetel, dan kerlap-kerlip lampu yang terpasang di pagar mengitari Glaser juga menarik perhatian masyarakat yang lewat.
Menurut Amin Fredi, kepala DPUPR, Senin 31/12 mengatakan terdapat beberapa perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan fungsi bundaran Glaser di tahun 2018 ini. “Kondisi tikungan terlalu tajam, jadi memerlukan pembenahan pada lengkung horizontal untuk mengurangi tikungan yang terlalu tajam,” kata pria yang gemar menyanyi ini.
Selain itu, Amin menambahkan perbaikan yang dilakukan adalah perbaikan pada air mancur menari yang mengalami kerusakan, pengeboran sumur baru untuk pemenuhan air bersih di kolam, pencahayaan lampu yang kurang atraktif. “Jadi, selama lima hari kemarin dinas PU melakukan perbaikan terhadap empat pompa untuk air mancur menari dan pengeboran sumur baru sedalam 20 meter dan pemasangan pompa baru,” katanya.
Wali kota Rukmini mengharapkan ini menjadi kenang-kenangan yang berharga di akhir masa jabatannya. “Dan juga menjadi simbol/ikon kota Probolinggo, sekaligus menjadi destinasi wisata baru di Kota Probolinggo,” kata wali kota. Selain itu, dia juga berharap agar DLH terus menambah dan mempercantik taman di Kota Probolinggo. “Kalau di Bandung ada taman Jomblo, gimana kalau di Kota Probolinggo membuat taman praben (prawan),” guraunya.
Dia mengharapkan masyarakat ikut menjaga lingkungan di sekitar bundaran Glaser. “Walaupun ada Pedagang Kali Lima (PKL), tolong ikut menjaga keindahan dan kebersihan Gladak Serang,” kata Rukmini.
Di tahun 2019, pemeliharaan bundaran Gladak Serang diserahkan ke DLH. Menurut Neli, Kepala bidang Pertamanan mengatakan bahwa di tahun 2019 lebih difokuskan pada penambahan pot tanaman dan rumput di sekitar Bundaran Gladak Serang.
Upaya Pemkot Probolinggo menjadikan Bundaran Gladak Serang sebagai ikon Kota Probolinggo cukup serius. Bundaran glaser itu kini terus dilengkapi fasilitasnya. Tahun 2017 Pemkot Probolinggo mengalokasikan Rp 400 juta melalui Perubahan APBD. Dana ratusan juta itu digunakan untuk membangun bak filter air mancur, pagar kolam air mancur, tempat parkir mobil, dan pemangkasan trotoar, tuturnya.
“Bahkan, melalui CSR (Corporate Social Responsibility) juga dibangun air mancur menari untuk hiburan pada malam hari seperti yang ada sekarang ini. Proyek ini dalam rangka menyempurnakan apa yang kurang dari fasilitas Gladak Serang yang akan dijadikan sebagai salah satu ikon fasilitas publik di Kota Probolinggo,” paparnya.
Pembangunan pagar dan tempat parkir mobil. Dua fasilitas ini ditarget bisa di-launching. Namun, ini masih banyak kekurangan yang belum bisa di-cover. Bahkan lampu-lampu juga belum. Penyempurnaan gladak serang bertahap, seperti pemangkasan trotoar,” ujarnya.
Pagar di sekitar kolam air mancur itu bertujuan meminimalkan sampah dalam kolam. Sebab, sejauh ini banyak warga yang membuang sampah ke kolam. “Sehingga, mengganggu dan menyumbat air mancur. Padahal, ada tempat sampah. Kami berharap Gladak Serang menjadi salah satu icon fasilitas publik,” lanjutnya.
Pengembangan sarana lainya berupa tempat parkir mobil yang dibangun di sisi barat, Jalan Slamet Riyadi. Fasilitas ini dibangun karena selama ini memang belum ada tempat parkir untuk mobil. “Sehingga, untuk mencegah dan meminimalisasi kemacetan lalu lintas dibangun lahan parkir. Selama ini mobil parkir di tengah yang mengganggu lalu lintas. Kami juga mengimbau masyarakat disamping menikmati, diharapkan juga ikut menjaga kebersihan fasilitas publik,” ungkapnya.
Sedangkan, sejumlah rencana pengembangan Gladak Serang yang belum ter-cover tahun ini berupa tempat parkir sepeda motor di sisi timur dan barat. Serta, sejumlah taman di sisi luar dan dalam kolam. “Termasuk tulisan Icon Gladak Serang di sisi barat. Bahkan, pepohonannya juga belum, sehingga masih gersang. Untuk tempat parkir, kami terkendala terbatasnya lahan,” tambahnya.(wap)

Tags: