Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim beserta Tim Satgas Pangan Prov Jatim menggelar pantauan harga bahan pokok jelang Lebaran.
Pantauan pertama dilaksanakan di Pasar Wonokromo atau pasar basah DTC Wonokromo dilaksanakan langsung Tim Satgas Pangan Jatim yang juga Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dan Kadisperindag Jatim Drajat Irawan.
Menurut Gideon, pantauan Satgas Pangan di seluruh pasar Jawa Timur menunjukkan harga bahan pokok masih stabil di kisaran Harga Eceran Tetap (HET).
Bahkan lanjut Gideon,harga komoditas gula yang masih di atas HET mulain menunjukkan penurunan di kisaran Rp 12 ribu per Kg.
Sementara,komoditas lain rata -rata stabil meski ada juga yang naik namu tidak terlalu tinggi.
“Memang ada yang naik seperti bawang merah, tapi tidak signifikan, masih terkendali,” ujarnya.
Sementara terkait perilaku membeli masyarakat Gideon menyebut ada penurunan aktifitasdi pasar, namun tingkat pedagangan relatif tetap ditandai dengan stabilnya harga.
“Aktifitas masyarakat di pasar memang turun, namun tingkat perdagangan relatif tetap dengan sebelum pandemi. Ini menunjukkan pola perdagangan memang berubah mungkin masyarakat sudah lebih suka yang langsung antar sampai rumah,” terangnya.
Sementara Kadisperindag Jatim, Drajat Irawan menambahkan, pihaknya bersama Satgas Pangan Jatim terus melakukan pemantauan harga bahan pokok di seluruh Jatim terutama jelang Lebaran dan selama Pandemi Covid 19.
“Kita bersama Satgas panganJatim terus melakukan pemantauan harga bahan pokok, terutam jelang Lebaran dan Pandemi Covid -19 saat ini. Begitu ada gejolak harga langsung kita bisa melakukan sejumlah upaya menjaga stabilitasnya,” terang Drajat usai sidak.
Memang selain menggelar operasi pasar komoditas gula yang merupakan program Kementerian Perdagangan.
Pada operasi pasar yang digelar , Jumat(22/5) digelar penjualan gula secara grosir bagi para pedagang dengan hargaRp 12 rb per Kg nya.
“Operasi pasar ini terus dilakukan terutama untuk menakan harga gula agar sampai ke HET. Sebenarnya harga gula sudah mulai turun sampai kisaran 16 ribu ke 15 ribu dari sebelumnya 18 ribu per kilogram,” terang Drajat.
Khusus mengenai pelaksanaan protokol Covid-19 di sejumlah pasar terutama DTC , Drajat menyebut pihak pasar perlu leboh menekankan lagi pelaksanaannya di tingkat pedagang.
“Khusus di DTC saya kira perlu penambahan sarana cuci tangan dan hand sanitizer di sejumlah pintu masuk, dan pengadaan pos kesehatan. Kalau
pemakaian masker dan pemeriksaan suhu tubuh sudah dilakukan tadi,” jelas Drajat.
Selain itu ,lanjutnya, Disperindag Jatim juga akan melakukan inisiasi sistem sift bagi pedagang di pasar seperti yang dilaksanakan di Malang seperti diapresiasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Seperti yang penah diapresiasi Gubernur Khofifah di Malang, sistem sift bagi pedagang akan terus kita inisiasikan ke sejumlah pemerintah daerah dan pengelola pasar. Tadi saya sudah bicara tentang kemungkinan pelaksanaannya itu di DTC Wonokromo dan siap direspon,” ungkapnya.
Sistem sift bagi pedagang cukup efektif untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19 di pasar telah dilaksanakan oleh Pemkot dan Pemkab Malang selama PSBB Malang raya berlangsung. [wwn.gat]

Tags: