Harga Cabai Rawit di Sampang Naik 100 Persen

3-holis-Harga cabe di pasar srimangunan terus meningkat1.JPG (1)Sampang,Bhirawa
Akibat tingginya curah hujan di Madura, membuat harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Sampang terus mengalami kenaikan, bahkan dalam kurun waktu satu minggu belakangan ini, kenaikannya sudah mencapai lebih dari 100 persen.
Mahmudah (34) pedagang cabai di pasar Srimangunan Sampang mengatakan, untuk saat ini harga kebutuhan masyarakat itu sudah tembus kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogramnya. Padahal harga normal hanya berkisar Rp 20 hingga Rp 25 ribu.
” Saya cuma padagang mas jadi kami mengikuti harga pasaran saja, tapi kalau menurut pengalaman kenaikan ini akibat cuaca,” kata Mahmudah. minggu (2/3) saat ditemui di pasar tradisional Srimangunan
Sampang.
Akibat naiknya harga komuditas rumah tangga cabe rawit itu, berdampak pada penurunan pelanggan, jika pada hari biasa sebelum kenaikan pelanggan belanja cabe hingga satu kilo, saat ini mereka hanya belanja setengah kilo saja. “Kami berharap dalam waktu dekat harga cabe rawit bisa kembali normal,” kata Mahmuda.
Terpisah menurut Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sampang, Busar wibisono membenarkan kondisi ini, namun pihaknya berjanji akan terus melakukan pemantauan di lapangan untuk menjaga harga cabai tetap stabil. ” Benar memang sekarang harga cabai melambung dan itu diakibatkan karena curah hujan masih tinggi sedangkan para petani mengalami gagal panen,” terangnya.
Seperti diberitakan Bhirawa sebelumnya, Harga cabai rawit terus merangkak naik di wilayah Tuban. Jika minggu lalu naik hanya berkisar Rp 30-50 ribu/Kg, saat ini sudah mencapai Rp 70 ribu/kg. Kondisi yang sama juga terjadi di Surabaya, harga cabai merah di Pasar Wonokromo sebelumnya Rp60 ribu kini naik menjadi Rp80 ribu. Kenaikan harga cabai merah ini disebabkan erupsi Gunung Kelud.  [lis]

Tags: