Hari Ini, PSK dan Mucikari Ambil Kompensasi

createimage_smallSurabaya, Bhirawa
Ribuan PSK dan mucikari di lokalisasi Dolly dan Jarak mulai mengambil kompensasi atas penutupan lokalisasi tersebut oleh Pemkot Surabaya,Rabu(19/6) malam. Penyerahan kompensasi dilakukan di Markas Koramil 0832/1 Kecamatan Sawahan, di Dukuh Kupang Timur. Penyaluran kompensasi dilakukan selama lima hari ke depan tepatnya sampai 23 Juni mendatang.
Pantauan Bhirawa di lokasi, tampak sejumlah PSK dan mucikari Dolly dan Jarak mulai memadati lokasi. Para PSK lebih banyak mengenakan masker untuk penutup wajah. Hal itu, untuk menyembunyikan wajah dari sorotan kamera wartawan.
Dalam penyerahan dana kompensasi, tempat PSK dan mucikari ini di pisah ruangannya. Dari hasil pendataan oleh pemkot Surabaya, ada 1.449 pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari dan 311 dari lokalisasi Dolly dan Jarak. Mereka masing-masing menerima Rp.5 Juta untuk Mucikari secara cash dan PSK menerima Rp.5.050 Juta berupa buku tabungan.
Saat deklarasi penutupan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, dana kompensasi tersebut bersumber dari Pemprov Jatim untuk mucikari dan untuk PSK dari Kementrian Sosial.
” Total dana untuk PSK dan Mucikari adalah Rp7.317 miliar dari Kemensos dan Rp1.555 miliar dari Pemrov Jatim,” katanya setelah usai deklarasi pada rabu (18/6) malam di Islamic Centre.
Dana itu diharapkan bermanfaat untuk membuka usaha baru bagi PSK dan mucikari pasca penutupan Dolly. Ketika pembagian kompensasi tuntas, maka langkah selanjutnya adalah membangun Dolly sesuai dengan semangat deklarasi di Islamic Center.
” Dananya harus diambil. Jika tidak maka akan kembali ke kas negara,” tegasnya.
Sementara syarat pengambilan dana kompensasi PSK dan mucikari ini adalah dengan menunjukkan KTP yang kemudian dicocokan dengan data yang ada di Pemkot Surabaya.
Setelah itu, PSK dan Mucikari mengisi blanko yang telah disediakan. Untuk PSK diberikan dalam bentuk tabungan, sedangkan mucikari diberikan dalam bentuk cash.
Kepala bidang rehabilitasi sosial, Deddy Sosialisto mengatakan, rekan-rekan sudah melakukan pendekatan-pendekatan ekonomi, sosial, dan keamanannya. Agar eks lokalisasi bisa terbenam dan warga bisa hidup lebih baik dan sesuai dengan norma agama.
” Pemberitahuan bantuan kompensasi ini melalui Lurah dan Camat, dari ribuan PSK dan Mucikari sudah masuk database Pemkot. Kalau sudah melewati batas waktu masih belum ada yang mengambilnya kita kordinasi dengan Mensos untuk kebijakan,” paparnya kepada Bhirawa.
Salah satu PSK asal Jember, Hamidah mengatakan, uang sebesar Rp.5.050 Juta ini akan dibuat usaha jual pulsa di daerah asalnya dan sisanya untuk tambahan sekolah anak saya karena mau masuk SMP.
” Saya habis ini pulang ke Jember mas, isin aku mas lek mbalek kerja dadi pelacur maneh (malu saya kalau bekerja sebagai pelacur lagi). Teman-teman saya yang satu wisma juga ingin pulang ke rumahnya masing-masing, ada yangdari Mojokerto, Cepu, Lamongan,” ungkapnya sambil menutup mukanya dengan masker yang jadi PSK di wisma FanQ.
Para PSK dan Mucikari terus berdatangan untuk mengambil dana bantuan tersebut, salah satunya Ely Mulyani dari Wisma Barbara I yang gemetar sehingga menulis surat pernyataannya dibantu oleh petugas. ” Saya takut mas, apalagi banyak media disini. Karena orang tua saya tidak tahu kalau saya di Surabaya bekerja seperti ini,” terangnya sambil malu.
Dari pantauan Bhirawa, sampai jam 17.00 WIB yang sudah mengambil dana kompensasi ada 78 PSK dan 23 Mucikari.  [geh]

Tags: