Hasil PCR Negatif, Rektor ITS Lakukan Tindakan Preventif

Rektor Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Dr Ir Mochamad Ashari M Eng

Surabaya, Bhirawa
Rektor Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Dr Ir Mochamad Ashari M Eng beserta jajarannya dinyatakan negatif usai melakukan pemeriksaan PCR atau Polymerase Chain Reaction Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), pada Sabtu, (21/3) lalu.
Hasil tes itu sekaligus menanggapi kekhwatiran civitas akademika ITS di mana pemberitaan mengenai Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI), yang dinyatakan positif menderita Covid-19 pada Sabtu (14/3) lalu. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya ITS menerima kunjungan dari Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda dan secara langsung berinteraksi dengan elemen terkait. Diketahui, sehari sebelum bertandang ke ITS, perempuan dari negeri kincir angin ini bertemu dengan Menhub RI.
Menurut Prof Ashari, jajaran pimpinan terkait yang berinteraksi langsung dengan menteri dari Belanda memutuskan untuk melakukan pemeriksaan tes Covid-19. Selain untuk meyakinkan kesehatan, pemeriksaan ini dilakukan untuk meniadakan kekhawatiran segenap mahasiswa beserta orang tuanya yang hadir pada penyelenggaran wisuda hari pertama. Sabtu (14/3) lalu,” ungkap dia, Minggu (22/3).
Dari pihak Menteri Belanda, lanjut Prof Ashari, juga dinyatakan dalam kondisi sehat. Guru besar Teknik Elektro ini juga menambahkan, dengan validasi hasil pemeriksaan Covid-19 yang diterima, segenap pimpinan ITS, beserta kerabat menyikapinya dengan sejumlah langkah pencegahan. ”Yakni dengan melakukan social distancing, menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan kami,” ujar Ashari.
Sedangkan dalam menindaklanjuti upaya preventif wabah Covid-19, dengan dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Rektor Nomor T/21018/IT2/TU.00.08/2020, tertanggal 16 Maret hingga 27 Maret 2020 dilakukan tindakan sterilisasi di seluruh area Kampus ITS. Maka seluruh kegiatan di lingkungan ITS dinyatakan nonaktif termasuk diliburkannya perkuliahan mulai 16 Maret sampai dengan 20 Maret 2020. Selanjutnya, kegiatan perkuliahan dimulai kembali pada 23 Maret dengan menggunakan metode daring. Selama masa sterilisasi, diberlakukan pula sistem Work From Home (WFH/bekerja dari rumah) bagi jajaran pimpinan beserta seluruh pegawai lingkungan ITS.
“Pada periode ini, seluruh gedung dikosongkan dari semua kegiatan dan segenap civitas akademika ITS melakukan tugasnya dari rumah masing – masing,” jelas Ashari lagi.
Sedangkan untuk penyelenggaran wisuda ke-121, yang ramai menjadi sorotan di kalangan Civitas akademika terkait dengan ditundanya wisuda di hari kedua. Prof Ashari, menjelaskan dipilihnya langkah itu bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan dan untuk memastikan semua wisudawan beserta kerabat tetap sehat selama hasil pemeriksaan kami belum keluar.
Untuk antisipasi merebaknya wabah Covid-19 ini, ITS telah melakukan sejumlah langkah preventif. Prosesi wisuda hari pertama juga telah mengikuti protokol pencegahan, yaitu dengan tidak bersalaman dan disediakannya cairan antiseptik pembersih tangan. ”Untuk itu, kami bisa pastikan dari pihak pimpinan yang hadir dalam prosesi wisuda dalam keadaan sehat karena tidak merasakan sedikit pun gejala,” tambahnya.
Sebagai langkah pencegahan, Ashari berharap segenap civitas akademika ITS untuk saling mengingatkan pada kerabat terdekat untuk bersama-sama melakukan tindakan preventif seperti apa yang disosialisasikan di laman resmi ITS. ”Tak lupa juga untuk menyaring informasi dan tidak gegabah menerima berita – berita tentang indikasi positif Covid-19 di lingkungan ITS.
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 ITS juga sedang melakukan pendataan untuk seluruh mahasiswa ITS, terutama yang sedang melakukan pertukaran ataupun mengambil beasiswa di luar negeri. ”Harapannya, semoga semua selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dan dihindarkan dari segala penyakit yang ada,” pungkas Ashari. [ina]

Tags: