Heri Purwanto: Warga Desa di Kabupaten Sidoarjo Butuh Air Bersih

Salah satu tandon air bersih, yang dikelola dengan program SPAMS di Desa Modong Kecamatan Tulangan. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Menurut evaluasi Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kab Sidoarjo, sebagian besar desa di wilayah Kab Sidoarjo ini sangat membutuhkan air bersih yang layak. Kenapa demikian? Karena sumur-sumur warga desa di Kab Sidoarjo, termasuk menggunakan air dari sumur dangkal, yang saat ini kondisinya banyak terkontaminasi sumber air yang tidak sehat.
Menurut Kasi Air Bersih dan Sanitasi Dinas Perkim, Cipta Karya dan Tata Ruang Kab Sidoarjo, Heri Purwanto ST, misalnya terkontaminasi dari rembesan air kali di Kabupaten Sidoarjo yang saat ini banyak menjadi buangan limbah, rembesan dari air hujan dan rembesan air dari septic tank. Sehingga menurut Heri, di desa saat ini perlu adanya pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi . (SPAMS) perdesaan.
Di Kabupaten Sidoarjo menurut datanya pengelolaan SPAMS itu sudah berjalan di 120 desa dari 322 desa di Kab Sidoarjo. Pengelolaan SPAMS ini dikhususkan pada wilayah desa, yang memang tidak terjangkau oleh pelayanan PDAM yang khusus di wilayah perkotaan.
“Kualitas air yang dikelola oleh kelompok SPAMS di Sidoarjo ini tidak kalah dengan air dari PDAM. Misalnya yang dikelola dari kelompok SPAMS di Desa Wonoplintahan Kec Prambon dan Desa Sidomulyo Kec Krian, bersihnya luar biasa,” tutur Heri, Senin (9/3) kemarin.
Air bersih yang dikelola dengan SPAMS itu, kata Heri, karena diambil dari kedalaman 100 meter dibawah tanah. Sehingga sangat jernih. Namun demikian, apabila dipakai untuk konsumsi air minum, dari pihak Dinas Kesehatan tetap disarankan untuk dimasak lebih dulu. Untuk membunuh apabila masih ada kandungan bakterinya.
Pada pertengahan Bulan Maret ini, kata Heri, pihaknya akan mengumpulkan semua kelompok pengelola SPAMS yang ada di desa di Kab Sidoarjo. Tujuannya, untuk mengetahui, SPAMS yang mereka kelola itu apa terus jalan, mengetahui apa kontruksi SPAMS masih tetap bagus kondisinya, dan apa ada peranan dari pihak Pemerintah Desa setempat untuk membantu kemajuan SPAMS di desa. “Yang nomor tiga itu penting, sebab pihak Desa sangat dibutuhkan dalam mendukung kemajuan dan keberlangsungan SPAMS di desa,” katanya.
Dirinya melanjutkan, mungkin bagi personil pengelolanya, bisa ditetapkan dalam SK Kades dan jenis usaha SPAMS ini sendiri bisa dimasukkan dalam salah satu jenis usaha BUMDES. Sehingga nantinya akan bisa memberikan pendapatan bagi desa setempat.
Heri juga menjelaskan di Indonesia, khususnya Kab Sidoarjo mulai menghadapi masalah sanitasi, baik di perkotaan lebih-lebih di perdesaan. Karena wilayah Kab Sidoarjo merupakan tempat tujuan urbanisasi di Provinsi Jawa Timur. Sehingga masalah yang dihadapi Kab Sidoarjo akan semakin berat dan kompleks, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan lingkungan permukiman yang semakin padat.
Hal tersebut, lanjut Heri, akan bisa menimbulkan polusi, pencemaran lingkungan, air menjadi tercemar bakteri coli dari tinja manusia, sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Maka diharapkan adanya pengelolaan air bersih dengan metode SPAMS ini kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih, bisa terpenuhi, aman dan sanitasi.[kus]

Tags: