Hiu Paus Bisa Jadi Obyek Wisata Baru di Perairan Pasuruan

Tampah hiu paus yang keberadaannya di Perairan Pasuruan, Minggu (5/7). Banyaknya hiu paus bisa menjadi obyek wisata baru di Pasuruan. [Hilmi Husain/Bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Banyaknya hiu paus di Perairan Pasuruan bisa berpotensi menjadi objek wisata baru di Pasuruan. Koordinator Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur-Kiki Riski Arisandy menyatakan dengan keberadaan hiu paus itu, masyarakat bisa menyaksikan ikan raksasa tersebut dari jarak dekat dengan aman dan nyaman.

Sehingga, itu sangat bepotensial menjadi wisata baru di Perairan Pasuruan. “Keberadaan banyaknya kawanan hiu paus di Perairan Pasuruan sangat potensial sekali dijadikan wisata. Apabila jadi wisata, bisa sama seperti di Bayeman Situbondo dan Pantai Bentar Probolinggo,” tandas Kiki Riski Arisandy, Minggu (5/7).

Menurut Kiki, tak hanya mendongkrak ekonomi warga dengan penyewaan perahu, pembentukan wisata hiu paus cara efektif melindungi satwa dari gangguan warga.

“Masyarakat yang penasaran bisa melihat dari dekat dengan aman. Warga sekitar bisa mendapatkan pemasukan lewat penyewaan perahu untuk wisata,” kata Kiki Riski Arisandy.

Dalam membentuk wisata hiu paus, lanjut Kiki, dibutuhkan peran aktif semua pihak terkait. Misalnya Dinas Kelautan atau Dinas Pariwisata hingga masyarakat sekitar.

“Nantinya kami bisa sediakan alat seperti perahu untuk pengawasan, teropong atau GPS. Terlebih juga kami bisa mengedukasi dan sosialisasi SOP-nya,” ucap Kiki Riski Arisandy.

Selanjutnya, BPSPL akan melakukan pendataan hiu paus. Tujuannya adalah itu untuk memberikan informasi ke masyarakat dengan lebih lengkap terkait keberadaan hiu paus. Sekadar diketahui, hiu paus setiap tahun muncul di Perairan Pasuruan untuk mencari makan plankton. Seringkali, mereka terlihat pada Juni-Agustus dan terkadang muncul pada Bulan Desember. [hil]

Tags: