HLUN Ke 21 Prioritaskan Pelayanan Kesehatan Lansia

Pemkab Probolinggo melalui Puskesmas siap satuan lansia.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Ketua Komisi Daerah Lanjut Usia (KOMDA) Kabupaten Probolinggo Drs. HA Timbul Prihanjoko mengusulkan agar pelayanan kesehatan gratis bagi lansia di Kabupaten Probolinggo agar dibuatkan Standart Operasional Prosedur (SOP) khusus bagi semua pelaku kesehatan yang ada baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Hal itu disampaikannya Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo tersebut saat menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang ke-21 di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan.
Memperhatikan tema pada HLUN ke-21, sebagai langkah Pemkab Probolinggo guna mencapai cita-cita “Hidup bermartabat di usia senja, Lanjut Usia Sejahtera 2017”, Wabup Timbul, Senin (29/5) mengatakan bahwa adanya pelayanan kesehatan gratis dan pemberian susu gratis kepada lansia sejak tahun 2016 oleh Pemkab Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) merupakan bentuk penghargaan dan perhatian Pemkab kepada para lansia di Kabupaten Probolinggo. “Pelayanan kesehatan ini harus mendapatkan porsi yang sama dengan pelayanan kesehatan lainnya, maka perlu dibuatkan SOP agar ke depannya pelayanan yang sudah baik ini tetap terjaga dan optimal,” jelasnya.
Terkait dengan data yang dihimpun oleh Dinkes Provinsi Jawa Timur bahwa data terakhir pada tahun 2016 untuk wilayah Jawa Timur jumlah ibu yang meninggal saat melahirkan sebanyak 534, sedangkan jumlah bayi yang meninggal saat proses kelahiran adalah sebanyak 4.870.
Selanjutnya Wabup Timbul menegaskan tentang perlunya melibatkan para kader lansia ini untuk mendukung dan berperan serta dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan, tingginya angka perkawinan usia muda di Kabupaten Probolinggo juga merupakan salah satu penyebab hal ini.
“Karena para kader lansia ini semua pastinya sudah berpengalaman dalam urusan membesarkan anak, maka dengan adanya program ini diharapkan agar mereka bisa memberikan pendampingan dan motivasi pada pasangan yang baru menikah terutama pada keluarga terdekat mereka sendiri, khususnya bagi yang sedang menyiapkan kelahiran,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono dalam laporannya menyebutkan dalam pembinaan ini dihadirkan sebanyak 254 para kader lansia yang merupakan binaan dari 33 wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Probolinggo untuk mengikuti pembinaan kader dari Dinkes Provinsi Jawa Timur yang disampaikan dr. Setya Budiono. “Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para kader lansia dalam rangka untuk mendukung program pemerintah menurunkan angka kematian ibu dan anak saat persalinan,” katanya.
Dr. Shodiq menambahkan adanya para lansia yang terkoordinir ini maka akan menjadi media komunikasi yang baik antara masyarakat luas dan pelaku kesehatan untuk mesosialisasikan hal apa saja yang menjadi penyebab kematian ibu dan anak saat proses persalinan. “Sehingga hal tersebut dapat dicegah sedini mungkin,” tambahnya. [wap]

Tags: