HUT PT Petrokimia Gresik Ke-47, Warga Nikmati CSR Pemeriksaan dan Pelatihan Gratis

Program CSR Petrokimia Gresik Pelatihan Budidaya Pisang.

Gresik, Bhirawa
Masih dalam rangkaian HUT PT Petrokimia Gresik (PT PG) ke 47 tahun. PT PG Hampir setengah abad hadir untuk negeri, mengawal dan mendukung pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui penyediaan pupuk bersubsidi untuk seluruh petani di Indonesia.
Pada awal berdirinya, PT PG hanya memiliki dua pabrik dengan kapasitas produksi 39 ribu ton per tahun, kini telah bertransformasi menjadi produsen pupuk dan bahan kimia terlengkap dan terbesar di Indonesa dengan 31 pabrik dan kapasitas produksi mencapai 8,9 juta ton per tahun.
Tak cukup sampai disitu, PT PG terus berupaya untuk bertransformasi menjadi solusi agroindustri. Kini PT PG semakin serius merambah pasar komersial dengan memproduksi produk pupuk non-subsidi seperti Phonska Plus, Petro Nitrat, Petro Niphos dan beragam produk pengembangan lainnya.
Bahkan juga mampu berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara dengan mengekspor produk pupuk dan non-pupuk ke sejumlah negara di berbagai benua. Tentunya dengan tidak mengabaikan kewajiban, memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di tanah air.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT PG, Yusuf Wibisono menyatakan, keberhasilan PT PG dapat terwujud tak hanya berkat kerja keras karyawan, tetapi juga berkat dukungan dan doa dari masyarakat sekitar perusahaan.
”Oleh karena itu, PT PG berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, salah satunya melalui berbagai Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Yusuf.
Di momen HUT PG ke-47 tahun ini, sejumlah warga pun mengapresiasi keberadaan PT PG serta manfaat positifnya, dan menyampaikan harapan ke depannya. Salah satunya M Zubaidi (26), warga Kel Lumpur, Kec Gresik. Menurutnya, PG banyak memberikan manfaat bagi warga Kelurahan Lumpur meskipun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan.
”Harapan kami bagaimana meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia atau SDM warga Kel Lumpur. Selain itu, bagaimana mencetak enterpreneurship bagi anak muda millenial dengan cara diberi pelatihan, serta pinjaman modal lunak untuk usaha daripada mencetak menjadi pegawai,” ujarnya.
Zubaidi juga berharap, PT PG dapat memberikan bantuan penghijauan di sekitar pabrik dengan membuat taman gantung. Jika itu direalisasikan, tidak menutup kemungkinan wilayah Kel Lumpur bisa dijadikan edu ekowisata, dan semakin meningkatkan ekonomi warga.
Sementara itu, Indah Permata Sari (32), warga Kel Ngipik, Kec Gresik yang juga penggiat PKK menyatakan, bantuan PT PG sudah sangat baik. Bahkan manfaatnya masih terus dirasakan warga Kel Ngipik, khususnya penggiat PKK, hingga saat ini.
”Salah satu program Petrokimia Gresik yang manfaatnya dapat dirasakan hingga kini adalah pelatihan dan pembinaan pembuatan minuman instan dari bunga rosella. Saat awal merintis memang tidak langsung terasa, butuh proses, tapi kini kami sudah bisa memproduksi sendiri dan mempunyai pasar sendiri,” paparnya. [kim]

Tags: