IKIP Budi Utomo Malang Gelar Episode Samba Pancasila Sakti

Para mahasiswa Baru IKIP Budi Utomo Malang saat mengikuti episode Sambah Pancasila Sakti, di halaman IKIP setempat, Jl Citandui, Kec Blimbing, Kab Malang. [cahyono]

Malang, Bhirawa
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang kembali menggelar Sambut Mahasiswa Baru (Samba) 2020. Sedangkan Samba yang digelar pada Kamis (1/10) pagi ini, sudah yang ke lima episode. Dan setiap episode diikuti 200 orang mahasiswa baru, sehingga totalnya pada lima episode sudah mencapai 1000 orang mahasiswa.
Menurut Rektor IKIP Budi Utomo Malang, DR Nurcholis Sunuyeko MSi, Kamis (1/10) kemarin, usai menggelar episode Samba Pancasila Sakti di halaman Kampus C IKIP Budi Utomo Malang, di Jl Citandui, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, mengambil tema Samba Pancasila Sakti karena bertepatan dengan Hari Kesatian Pancasila. Dan episode sebelumnya, mengambil tema Samba Perdana, Samba Merdeka, Samba Arjuna, dan Samba Srikandi.
“Episode Samba Pancasila Sakti yang digelar di halaman Kampus C ini, secara simbolis diikuti 50 orang, dan yang 150 orang mahasiswa baru mengikuti Samba dengan melalui live streaming melalui Youtube. Karena saat ini masih dalam masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid 19),” terangnya.
Menurut Nurcholis, Hari Kesaktian Pancasila merupakan jati diri yang sekaligus cita – cita bangsa Indonesia, sehingga tema yang kita usung Samba Pancasila Sakti. Selain itu, IKIP Budi Utomo ini sudah dikenal masyarakat sebagai kampus yang dijuluki miniatur Indonesia. Karena mahasiswa yang menempuh pendidikan di IKIP Budi Utomo terdapat keragaman suku, budaya, dan agama. Sehingga mereka datang dari seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 2 ribu orang, dan yang sudah daftar ulang berjumlah 1003 orang.
“Keragaman mahasiswa itu dapat menciptakan suasana keakraban dan mengenalkan kehidupan kampus dengan cara – cara yang dibenarkan pemerintah, sebagaimana dihimbau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dan bisa menciptakan persatuan dan kesatuan,” paparnya.
Nurcholis juga menjelaskan, kegiatan Samba ini bersifat mengedukasi, menyenangkan dalam suasana keakraban dan mengenalkan kehidupan kampus untuk berikrar Pancasila dan Kebudiutamaan yaitu, Keindonesiaan, Kemanfaatan, Kepedulian, Kepatuhan dan Kepatutan. Dengan begitu dirinya berharap, agar para mahasiswa baru dapat memiliki karakter yang berbudiutama.
“Dalam kagiatan Samba kali ini, kami juga menghadirkan alumni IKIP Budi Utomo Malang yang memiliki karakter yang tidak ditemui dari lulusan perguruan tinggi manapun, seperti kepala sekolah dan pengasuh pondok pesantren,” ujar Nurcholis.
Ditempat yang sama, salah satu mahasiswa baru IKIP Budi Utomo Malang, yang mengikuti kegiatan Samba Pancasila Sakti, Nethavani Otaria, warga Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang menjelaskan, jika dirinya memilih kuliah di IKIP Budi Utomo ini tidak salah pilih. Karena kampus ini telah banyak mencetak atlet olah raga baik tingkat nasional maupun internasional. ”Untuk itu, saya memilih Jurusan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,” tuturnya.
Nethavani mengaku, jika dirinya juga sebagai atlet Triaton, dan pada Pesta Olahraga Asia Tenggara atau SEA Games 2019 di Philipina, dirinya mendapatkan dua medali perunggu. Sedangkan medali perunggu yang saya dapat baru pertama kali, yang kami peroleh di SEA Games. Dan awalnya, dirinya menggeluti olah raga renang dan lari, yang selanjutnya tertarik dengan olah raga Triaton, gabungan antara olahraga bersepeda, renang, dan lari.
“Kami berharap dengan menempuh pendidikan di IKIP Budi Utomo Malang nantinya bisa mendapatkan ilmu secara teori dibidang keolahragaan. Dan ketika sudah tidak lagi menjadi atlet, maka ilmu yang saya dapat akan membantu dirinya mendapatkan pekerjaan,” ujar Nethavani. [cyn.mut]

Tags: