Indra Iskandar: Parlemen Modern, Tuntutan Jaman Era Digitalisasi Global

Indra Iskandar

Jakarta, Bhirawa.
Berkembang pesatnya teknologi digital mengiringi cepatnya perubahan teknologi informasi dan komunikasi, di era seperti ini, pasti akan mengalami kelimpahan/abundance pada organisasi, SDM dan teknologi. Maka DPR RI memerlukan terobosan untuk mewujudkan Parlemen modern.

“Pada kondisi seperti ini, keberadaan Parlemen Modern sebagai resolusi DPR RI tahun 2019, sudah menjadi kebutuhan DPR RI. Sama halnya dengan Parlemen di negara- negara lain. Konsep Parlemen Modern sudah diperlukan untuk menjawab tantangan jaman, yang semakin maju dan berbasis teknologi,” papar Indra Iskandar, Sekjen DPR RI dalam sidang terbuka, promosi Doktor IPB-Bogor, Rabu (19/8).

Indra Iskandar lebih jauh, secara umum, Parlemen di seluruh dunia juga menghadapi tantangan yang sama, akibat dampak globalisasi serta tuntutan masyarakat terhadap informasi. Penelitian menggunakan Soft Sistem Metodologi (SSM) serta menggunakan Interpretive Modeling (ISM) dan Analytical Hierarchy Proses (AHP) sebagai Hard Sistem Metodologi (HSM). Menghasilkan temuan Strategi baru dalam perumusan kebijakan menggunakan pendekatan sistem, berbasis organisasi masa depan. Yang berpandangan kompetensi, kualitas dan sikap kerja SDM, sesuai dengan perkembangan TIK.

“Terbentuknya sistem organisasi Sekjen yang modern, didukung SDM Unggul dan berbasis TIK atau organisasi masa depan. Serta didukung regulasi, pemerintah, internal/Renstra/RITIK dan komitmen semua pihak, yang kuat,” tambah Indra Iskandar.

Ditekankan, indikator kinerja dan kontrol sistem pendukung yang andal dan paripurna dalam mewujudkan Parlemen modern, tidak hanya cukup dengan infrastruktur TIK. Tetapi dibutuhkan integrasi penggunaan TIK antar unit serta kompetensi, kualitas dan sikap kerja SDM yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan TIK.

Sekjen sebagai sistem pendukung utama DPR RI, berada dibawah eksekutif dan pmpinan Dewan sebagai lembaga politik, menjadi aktor kunci dalam mewujudkan Parlemen modern. Didukung dengan kekeluargaan dalam hal egulasi sebagai kebutuhan, agar handal dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Parlemen modern, ditandai dengan keterbukaan, teknologi informasi dan representasi. Menjadi suatu keniscayaan dengan SDM yang unggul, berbasis teknologi informasi terkini. sebagai sistem organisasi pendukung yang efektif, profesional, modern dan mandiri.

Lebih lanjut dikatakan, kebaruan lainnya yng dihasilkan dalam penelitian adalah: Secara teori, ketika dimensi kapabilitas organisasi sudah diterapkan dengan baik. Maka akan timbul kekakuan pada organisasi. Akan tetapi Sekjen DPR yang menggunakan 4 dimensi kapabilitas organisasi dan mengemplementasi kannya. Untuk meningkatkan kinerja tanpa menimbulkan kekakuan pada organisasi Sekjen DPR.

“Parlemen terbuka, mendorong peningkatan akses dan keterbukaan informasi publik, penguatan partisipasi dan keterlibatan publik. Termasuk melalui penggunaan teknologi informasi demi tercipta ya lembaga legislatif modern yang representatif, terbuka, transparan, partisipasi, inklusif dan akuntabel. Sehingga perumusan kebijakan dan kinerja anggota Dewan dapat diakses dan menjawab kebutuhan publik,” tambah Indra Iskandar.=IRA
            ——————————————–
     

Tags: