Ironis, 70 Persen PSK di Kabupaten Situbondo Idap HIV/AIDS

Tim medis Dinkes Kabupaten Situbondo saat mengambil sampel darah untuk tes HIV/AIDS bagi PSK yang terjaring razia Satpol PP. Foto :[ sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Ini adalah temuan yang sangat ironis. Betapa tidak, sedikitnya 70 persen dari jumlah PSK (pekerja seks komersial) yang ada di Kota Santri diketahui mengidap penyakit mematikan, HIV/AIDS.
Temuan ini terungkap setelah ada empat PSK yang terjaring razia Satpol langsung dilakukan pemeriksaaan HIV/AIDS kemarin (15/).
Pemeriksaan penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan, untuk mencegah meluasnya penularan HIV/AIDS kepada PSK dan masyarakat.
Informasi Bhirawa menyebutkan, mengacu pada hasil pemeriksaan medis, sedikitnya ada sekitar 70 persen PSK di Situbondo mengidap HIV/AIDS.
Temuan itu menyebutkan bahwa sebagian besar PSK yang terinfeksi HIV/AIDS berasal dari luar Kota Situbondo. Jumlah tersebut bisa saja terus bertambah, mengingat PSK yang ada di Kabupaten Situbondo datang secara silih berganti.
“Sebagian PSK itu memang berasal dari luar Kota Situbondo,” tegas Kepala Seksi Penyidikan Satpol PP, Sutikno.
Masih kata Sutikno, selama menjalani pemeriksaan medis, masing-masing PSK tersebut telah diambil sampel darahnya oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.
Keempat PSK itu, aku Sutikno, akhirnya dinyatakan negatif HIV/AIDS, karena tidak termasuk dari 70 persen PSK yang sudah terdeteksi positif menderita penyakit HIV/AIDS.
“Setiap PSK yang terjaring razia itu memang langsung dilakukan tes HIV/AIDS. Terutama bagi PSK pendatang baru yang baru saja diamankan di eks lokalisasi PSK,” ungkap mantan pria yang lama berdinas di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Situbondo itu.
Langkah tim medis ini dilakukan, sambung Sutikno, bertujuan untuk mencegah penularan HIV/AIDS tidak semakin meluas. Untuk PSK asal Situbondo yang diketahui terjangkit HIV/ AIDS, urai dia, akan mendapatkan pengawasan secara khusus.
Selain pengawasan dari Dinas Kesehatan, lanjutnya, mereka akan dilaporkan kepada Kepala Desa agar ikut serta memberikan pengawasan yang ketat.
“Jadi semua elemen harus punya kepedulian guna mencegah penyakit HIV/AIDS berkembang dengan cepat di Situbondo,” pungkas Sutikno. [awi]

Tags: