Isi Jabatan OPD Penting, Bupati Sidoarjo Libatkan BPSDM Jatim

Suasana penandatangan prosesi mutasi pegawai di lingkungan Pemkab Sidoarjo. [achmad suprayogi/bhirawa]

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Usai melantik 51 Pejabat Eselon 2, 3 dan 4 pada Kamis (21/10) malam. Bupati Sidoarjo kini mempersiapkan SDM yang tangguh, untuk memperkuat pimpinan-pimpinan OPD penting yang kosong.

Diantaranya Kepala Dinas Kominfo (Komuinasi dan Informatika), Kepala DPM PTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dan BKD (Badan Kepegawaian Daerah).

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menegaskan kalau Tim Panselnya juga sudah terbentuk, sudah berjalan bahkan sudah di SK kan. Tinggal masalah selternya ini terus akan kita running mungkin antara seminggu hingga dua minggu sudah selesai.

“Biarkan Timsel ini bisa berjalan dengan baik, memang jabatan yang kosong ini akan diisi oleh orang-orang yang sesuai dengan kapasitasnya baik. Untuk memperkuat SDM nya kami juga melibatkan instansi yang lain, yakni Ketua BP SDM Jatim,” tegas Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, pada Jumat (23/10) sore.

Ia katakan, kondisi tersebut dilakukan selain untuk mengisi yang kosong juga untuk melakukan pergantian. Namun dia juga menyebut ada beberapa hal yang sangat urgent, yaitu ada sekitar 160 kepala sekolah dasar yang kosong, juga di SMP ada sekitar 8 atau 12 kepala sekolah yang kosong juga. “Banyaklah yang harus dibenahi,” tegas Gus Muhdlor_sapaan akrabnya.

Sementara itu untuk memperkuat kinerja bupati. Bupati Muhdlor juga memasukkan tiga petinggi OPD penting untuk dijadikan Stah Ahlinya. Diantaranya Fredik Suharto Kepala Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa), Medy Yulianto Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip, Noer Rochmawati Kepala BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah).

Mereka itu orang-orang terdekat bupati untuk memberikan masukan-masukan kepada Bupati Sidoarjo. “Jadi, jadi bupati yang kuat pasti mempunyai staf ahli yang baik dan kuat,” tegas Gus Muhdlor.

Lanjutnya, jadi nantinya kinerja kepala dinas dan yang lainnya akan diukur berdasarkan parameter yang dibuat dan disepakati bersama.

“Misal, sekian-sekian persen serapanya, itu akan ada konsekuensinya. Mungin arahannya dalam dua bulan ini akan kita persiapkan dan kita sepakati diawal tahun depan. Sehingga tidak ada lagi zona nyaman. Ketika zona nyaman sudah tidak ada, saya yakin Silpa tidak akan lebih dari satu trilyun. Karena selama ini banyak sekali zona nyaman,” terangnya. [ach]

Tags: