Istri Nelayan Sambat Soal Penerbitan SIPI

Memperingati Hari Lingkungan Hidup Provinsi Jatim Tahun 2019, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Whisnoe PB, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dan Kepala DLH Jatim, Diah Susilowati melangsungkan penanaman pohon cemara udang, di Pantai Mayangan, Kota Probolinggo.

Cegah Abrasi, Gubernur Galakkan Tanam Pohon Cemara Udang
Pemprov. Bhirawa
Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) se dunia tahun 2019, di pusatkan di kota Probolinggo, Minggu (28/7) dan dihadiri oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Pada kesempatan itu beberapa nelayan mengeluh soal belum diterbitkannya Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI) bagi nelayan.
Kedatangan gubernur disambut emak-emak yang melontarkan aspirasinya untuk memperhatikan nasib suaminya sebagai nelayan dengan segera memikirkan agar SIPI yang dimilikinya sudah mati dan segera terbitkan kementrian perikanan.
“Kami hanya menuntut SIPI untuk kapal nelayan di Jatim khususnya Probolinggo, segera di terbitkan. Pasalnya untuk SIPI nelayan hingga saat belum diterbitkan,padahal SIPI nelayan Jateng tahun 2019 sudah terbit,” ungkap Aminah.
Hal senada dikatakan nelayan lainnya, Rokaya, ia berharap SIPI nelayan kapal cantrang dikeluarkan, lantaran jumlah nelayannya lebih dari 100-an di Kota Probolinggo. “Ya harapan kami disini selaku nelayan cantrang, SIPI secepatnya keluar agar kami tenang,” jelasnya.
Nelayan Cantrang lainnya, H Arifin mengatakan para nelayan cantrang berharap melalui aksi ini Gubernur Jatim turut membantu percepatan keluarnya SIPI. Pasalnya sudah setahun terakhir surat izin tersebut tak kunjung dikeluarkan oleh pemerintah untuk nelayan kapal cantrang.
“Kami ingin SIPI nelayan cantrang dikeluarkan. Meski tidak ada penangkapan, namun kami para nelayan was-was saat melaut,” ungkapnya.
Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh daerah pesisir untuk menggalakkan penanaman pohon Cemara Udang, sebagai langkah untuk mengantisipasi adanya potensi abrasi, bencana tsunami dan gempa di pesisir pulau Jawa, termasuk di wilayah Jatim.
Gubernur Khofifah bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Whisnoe PB, dan juga Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dan Kepala DLH Jatim, Diah Susilowati melakukan penanaman bersama pohon Cemara Udang di kawasan Pantai Mayangan Kota Probolinggo.
Dikatakannya, pohon Cemara Udang ini bisa mencegah abrasi laut, dan juga bisa menahan hempasan gelombang tinggi saat terjadi tsunami agar tidak sampai ke daratan. Untuk itulah, Khofifah ingin agar kawasan pesisir Jatim digalakkan penanaman pohon Cemara Udang.
“Yang viral kemarin itu, potensi gempa dan tsunami ya bukan prediksi. Kebetulan minggu lalu Kepala BNPB diskusi khusus dengan kami di Grahadi dan beliau menceritakan tentang manfaat pohon cemara udang,” ujarnya setelah penanaman pohon.
Ia menyebutkan kalau Cemara Udang disebut BNPB sebagai tanaman yang paling tahan untuk menjadi penyangga jika ada tsunami. Bahkan sudah teruji di sejumlah penelitian sebagai buffer alami di kawasan pesisir.
Bahkan, Cemara udang juga tahan hingga berusia ratusan tahun, dan cocok jika dikembangkan di kawasan pesisir pulau Jawa, khususnya Jatim. “Kalau Cemara Udang ini bisa ditanam di banyak tempat di bibir pantai, maka tidak hanya mencegah abrasi, tapi sampai kalau ada tsumami ternyata pohon ini punya kekuatan untuk penahan,” paparnya.
Mantan Menteri Sosial ini juga mengajak mengajak masyarakat untuk bersama-sama menanam pohon untuk menjaga lingkungan dari polusi udara.
Sementara, Kepala DLH Jatim, Diah Susilowati menyampaikan, kalau penanaman pohon cemara udang merupakan hasil CSR (Corporate Social Responbility) dari PT KTI. “Selain di Mayangan, juga akan didistribusikan ke Kabupaten/Kota yang memiliki wilayah pesisir rawan abrasi,” ujarnya. [rac,wap]

Tags: