Ivana, Robot Sterilisasi dengan Delapan Fungsi

Rektor ITTelkom Surabaya, Tri Arief Sardjono bersama mahasiswa saat mengujicoba robot sterilisasi ruangan (ivana) dengan delapan fungsi di kampus ITTelkom Surabaya, Rabu (17/6). [Oky abdul sholeh]

Surabaya, Bhirawa
Terobosan teknologi terus dikembangkan ITTelkom Surabaya dalam mendukung penanganan Covid-19. Kali ini, melalui robot Ivana 1.0 yang memiliki delapan fungsi sebagai robot pembersih lantai dan ruangan yang dikhususkan untuk ruang isolasi pasien Covid-19. Ada delapan fitur yang bisa digunakan untuk sterilisasi ruangan, yang terbagi di bagian atas dan bawah robot.
Rektor ITTelkom Surabaya, Tri Arief Sardjono mengungkapkan robot Ivana merupakan pengembangan dari Robot Servis atau Rose yang sebelumnya juga pernah dibuat. Berbeda dengan Rose, Ivana memiliki kendali robot jarak jauh yang dilengkapi sistem kontrol secara otomatis. Selain difungsikan sebagai alat sterilisasi ruangan, robot Ivana juga didesain untuk membawa makanan.
“Fungsi lain dibagian atas tempat sensor ultrasonik untuk deteksi jarak. Karena robot bisa dijalankan dengan mnggunakan mode utama. Yakni satu remot control dengan kecepatan 2,4Ghz dan otonomus yang bisa menggunakan line tracer dengan sifat magnetik agar tidak terpengaruhi cahaya. Kedua ultrasonik dengan menyusuri dinding,” papar dia.
Penggunaan ultrasonik, dikatakan Arif, lebih efektif untuk lorong ruang isolasi. Sebab, bisa disetting sesuai dengan jarak yang diinginkan. Enam fungsi robot Ivana lainnya terletak dibagian bawah yang dilengkapi enam fungsi. Yakni nozzle berfungsi untuk penyemprotan desinfektan, wiper untuk pengumpul cairan, vacuum untyk penyedot cairan, sponge pembersih untuk pengering lantai, blower untuk penyemprotan udara kering, bottom ultraviolet untuk sterilisasi virus di lantai dan vertical UV untuk sterilisasi virus di ruangan.
“Fungsi sinar UV ini untuk memastikan bahwa bakteri dan virus yang menempel di lantai sudah mati. Jadi kita mrmang desain 8 in one atau delapan fungsi dalam satu robot yang bisa digunakan untuk sterilisasi ruang isolasi rumah sakit,” katanya.
Dijelaskan Arif, delapan fungsi yang dimiliki Ivana merupakan penyederhanaan platform robot. Mengingat biaya untuk sekali platform robot terbilang mahal. Dalam pembuatan robot Ivana pun pihaknya menghabiskan dana Rp. 75-100 juta.
“Kita buat multiplatform. Atas bisa digunakan UV dan bisa diganti dengan rak makanan. Dan bawah untuk sterilisasi ruang. Ke depan akan kita lengkapi dengan video call atau camera,” pungkas dia.
Sementara itu, salah satu tim pembuat robot, Putu Duta Hasta Putra menambahkan kesulitannya dalam pembuatan robit yakni pada pengerjaan maintenence atau penggabungan vacum cleaber, lampu UUV, wipper dan sponge pembersih.
“Kapasitas energi untuk pembuatan robot ini sekitar 12 volt dengan pembuatan sekitar enam bulan,” kata mahasiswa Fakultas Teknik Elektro semester 4 ini.
Selain Duta, tiga mahasiswa linnya juga tergabung dalam pembuatan robot Ivana. Mereka yakni Moch.Fauzan Rasyid dari Teknik Elektro, Dito Hewijulianto dari Teknik Komputer, dan Maulana Achmad Rozaq dari Teknik Telekomunikasi. [ina]

Tags: