Jaga Metabolisme Tetap Stabil Selama Puasa

Fitness Manager di Urban Fitness & Studio, Rivo saat melatih Dian dalam olahraga Back Extension. [Achmad tauriq/bhirawa]

(Dengan Rutin Berolahraga)
Surabaya, Bhirawa
Untuk menjaga stamina maupun menstabilkan metabolisme selama di bulan puasa ini maka dibutuhkan olahraga rutin yang baik dilakukan di pagi hari saat perut masih terisi karena usai sahur juga bisa dilakukan menjelang berbuka puasa.
Urban Fitness & Studio berbagi tips berolahraga yang benar dan baik untuk tubuh bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa. “Puasa itu bagus untuk detoksifikasi tubuh apalagi biasanya badan lemas dengan olahraga akan menjaga metabolisme tubuh, tapi kita harus mengenali kondisi tubuh dulu,” ungkap CEO Urban Fitness & Studio, Verawaty Budiyanto saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (4/6) kemarin.
Verawaty menambahkan, saat puasa waktu yang bagus untuk berolahraga adalah pagi hari karena perut masih terisi atau sore menjelang buka. Bisa pula setelah buka asal tidak makan terlalu banyak, jika terlalu banyak, harus menunggu minimal satu jam.
“Olahraga itu investasi untuk masa depan jika kita rutin berolahraga, tubuh tetap sehat hingga tua. Tentu saja dibarengi pola makan yang sehat, nutrisi yang lengkap, tidur yang cukup dan berpikir positif,” katanya.
Jadi selama puasa, asupan gizi harus memenuhi syarat selama buka dan sahur dengan nutrisi yang lengkap, terutama bagi yang menderita anemia, tekanan darah rendah. Di anjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah agar tidak gampang lapar, untuk buka puasa hindari mie, makanan dari tepung, gorengan dan bersantan supaya tidak menimbun lemak dan membuat perut jadi buncit.
Sementara menurut Fitness Manager di Urban Fitness & Studio, Rivo Barumalang mengatakan olahraga yang cocok untuk mereka yang berpuasa adalah body weight exercise yang tak menggunakan alat, olahraga ini melatih seluruh badan dari bawah hingga atas.
“Saat puasa, kita tetap beraktivitas seperti biasa termasuk berolahraga. Exercise ini merupakan total body conditioning, tujuannya untuk menjaga metabolisme tubuh agar tetap fit selama berpuasa,” jelasnya.
Untuk menunjukkan hasil, Rivo mengajak Dian Pramita (30) member Urban Fitness, untuk mempraktikkan olahraga exercise tersebut. Dian yang dulu memiliki bobot 63 kg dan kini hanya 45 kg ini tetap berolahraga meskipun sedang berpuasa, bahkan selama puasa ini berat badan Dian turun 1,5 kg.
Untuk itu Rivo menekankan, setiap latihan diawali dengan pemanasan selama 3 menit untuk menyiapkan kerja jantung, melemaskan persendian, mengalirkan darah ke otak dan menaikkan suhu tubuh supaya hangat.
Setelah itu dimulai latihan dengan gerakan jumping jack selama 3 menit, squat untuk melatih kaki, walking lunges guna mengencangkan paha dan bokong, back extention yang memperkuat otot punggung, disusul push up sebanyak 45 kali untuk menguatkan otot lengan dan dada.
Selanjutnya latihan komando guna menguatkan otot seluruh tubuh, sit up 75 kali guna menguatkan otot perut, leg lise untuk menguatkan otot perut bawah, disusul gerakan scissor dan plank yang diakhiri dengan peregangan.
“Selama berpuasa cukup berlatih dua kali seminggu dengan durasi 45-60 menit setiap kali exercise. Sselain menjaga metabolisme tubuh, exercise selama puasa juga efektif untuk menurunkan berat badan. Namun hal ini berbeda pada setiap orang,” pungkasnya. [riq]

Tags: