Jalan Beton Kludan Kabupaten Sidoarjo Dikeluhkan Warga

Sidoarjo, Bhirawa.
Beginilah proyek jalan beton desa Kludan, Tanggulangin, yang banyak dikeluhkan warga setemat dan anggota komisi C DPRD Sidoarjo. Proyek yang dikerjakan tahun 2019 dan mengalami penambahan waktu 50 hari ini seperti jalan macadam saja karena permukaan jalannya tidak rata.
Anggota komisi C, Musauwimin, ditemui Senin (9/3), siang, menyebut proyek dengan anggaran super besar direncanakan awur-awuran. Pertama drainase di sebelah utara jalan tidak memiliki saluran pembuangann. Seolah drainase mati, padahal di selatan jalan dibuatkan drainase yang hilirnya ke sungai.
Untuk apa dinas PUPR membuat drainase di sebelah utara jalan kalau tidak ada manfaatnya. “Anggarannya besar tapi gak ada manfaatnya,” ucapnya. Ini sudah ditanyakan ke PLT Kadis PUPR, Yudi Kartikawan, tapi jawabannya malah membingungkan.
Perencanaan proyek jalan beton itu memang dibuat di jaman PPK nya, Kabid sarana jalan dan jembatan, Judi Tetra Hastoto. Dan PA (Pengguna Anggaran) nya Kadis PUPR, Naning Setyaningsih. Kedua pejabat penting dinas PUPR ini ditahan KPK, awal januari lalu dalam operasi tangkap tangan. Keduanya dijadikan tersangka bersama bupati, Saiful Ilah. Ada 6 tersangka yang saat ini berada di tahanan KPK.
Menurut Musauwimin, perencanaan jalan beton Kludan tidak dilakukan dengan baik, karena paving sebagai penahan jalan dibuat lebih tinggi dari badan jalan. Akibatnya genangan air hujan tidak dapat mengalir ke lubang buangan karena tertahan paving penahan. Akibatnya sudah pasti timbul genangan setiap hujan.
Ibnu, warga Kludan, membenarkan, jalan beton ini tidak diawasi dengan baik. Keramik trotoar sudah patah-patah dibiarkan saja. Padahal ini proyek yang baru selesai seminggu lalu. Badan jalan seperti jalan macadam karena pengendara keradaan akan bergetar sangat kenang mobil atau motor bila melintas.
Pihak dinas dan konsultan pengawas tidak mengawasi dengan baik terlihat saat pembangunan terjadi penutupan jalan secara total Jl Kludan. Mestinya warga yang dilintasi proyek itu diberi akses keluar masuk.
Jeritan pedagang tas kulit Tanggulangin tidak di dengar samasekali, dan kini terbukti hasilnya babak belur.(hds]

Tags: