Jalan Rusak, Warga Kec.Tempursari Turunkan Harga Hasil Bumi

Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Lumajang.

Lumajang, Bhirawa.
Warga di Kecamatan Tempursari mengharapkan Jalan utama penghubung Kecamatan Pasirian menuju Kecamatan Tempursari yang rusak parah akibat terkena abrasi hingga tidak dapat dilalui sama sekali berdampak kepada pendapatan warga setempat.
Tetapi setelah jalan pintas yang melewati pesisir pantai selatan tersebut tergerus erosi air laut ,akhirnya arus transportasi harus ditempuh melewati Kecamatan Pronojiwo dengan selisih sekitar 3 jam perjalanan dibanding melewati jalan pintas pada jalur Kecamatan Pasirian- Tempursari.
Akibatnya dari pemindahan jalur itu , sebagian harga hasil bumi seperti salak, pisang, kelapa terpaksa menurunkan harga, karena para tengkulak beralasan ongkos angkut tranportasi pemuatan barang dagangan keluar masuk ke Kecamatan Tempursari menjadi jauh dan secara otomatis jumlah pemakaian juga bertambah.
Hal tersebut disampaikan oleh Camat Tempursari Bayu Ruswantoro, ketika dikonfirmasi usai Rapat di Pemkab Lumajang (22/5) yang menjelaskan bahwa pihaknya selalu mendapatkan pertanyaan dan keluhan dari warganya yang mengharapkan agar Jalan rusak tersebut untuk segera di benahi.
“jalan yang terkena abrasi itu tidak bisa dilewati baik roda dua maupun roda empat,” jelasnya.
Sementara menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Lumajang ,Ir. Hadi Prayitno ketika dikonfirmasi (22/5) menjelaskan bahwa ruas jalan utama penghubung Kecamatan Pasirian- Tempursari yang rusak parah akibat abrasi menurutnya sudah tidak dapat di perbaiki lagi.
Sebab jika terjadi cuaca ekstrim menurutnya jalur tersebut sangat berbahaya karena jalur yang persis di tepi bibir pantai selatan tersebut jika terjadi pasang dapat mencapai tebing yang tinggi ,dan jalan tersebut tidak bisa dilalui.
“Nanti kita tidak melalui jalur itu lagi ,tapi akan melalui jalur baru yaitu melawati lahan milik perhutani,” jelasnya.
Hadi selaku Kepala Dinas PUPR , mengaku telah clear melakukan berkoordinasi dengan Perhutani, dan Pemerintah Daerah telah menganggarkan sekitar 600 juta Rupiah untuk pembukaan jalur tersebut.
“Kita telah selesai sepakat dengan Perhutani, saat ini jalur sepanjang 7,5 Km pada tahap pembukaan jalan, dan dalam waktu dekat akan diadakan pelelangan,” pungkasnya. (dwi)

Tags: