Jalin Kerjasama dengan Kadin dan HIPMI, PWI Jatim Komitmen Dukung Gernas BBI

Ketua PWI Jatim melakukan penanda tanganan betsama Ketua Kadin Jatim dan Ketua Hipmi Jatim.

Surabaya, Bhirawa.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, telah melakukan penanda tanganan bersama, kesepahaman dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur.

Nota Kesepahaman tersebut berisi tentang kerja sama dalam mendukung kebangkitan ekonomi di daerah melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), menciptakan pers sehat di bidang ekonomi dan mencegah hoaks serta mendorong kewirausahaan.

Penandatanganan kesepahaman dilakukan oleh Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim bersama Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dan Ketua Umum HIPMI Jatim, Rois Sunandar Maming dan disaksikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid disela pembukaan pameran INAPRO Expo 2021, di Grand City Surabaya Kamis (25/11).

Lutfil Hakim mengungkapkan bahwa PWI Jatim akan memberikan support sebesar-besarnya atas program Gernas BBI yang telah dicanangkan oleh pemerintah dengan memberikan pemahaman kepada jurnalis tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perannya dalam ekonomi Indonesia, khususnya Jawa Timur.

“Bisa dengan membuat kelas khusus pelatihan bagi jurnalis untuk memahami lebih jauh tentang UMKM, khususnya soal – soal peran UMKM yang besar terhadap ekspor, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusinya yang signifikan terhadap rata-rata GDP dan PDRB daerah per tahun, meski di sisi lain kerap mengalami sulitnya akses pembiayaan modal perbankan, serta rendahnya peran pemerintah dalam menembus pasar baru ekspor,” ujar Lutfil Hakim di Surabaya, Sabtu (27/11/2021).

Sementara itu, Adik Dwi Putranto mengungkapkan bahwa peran media sangat penting karena mereka adalah ujung tombak yang bisa mengubah opini masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri.

“Kami berharap, para awak media juga akan tertarik menjadi enterpreneur, menjadi wirausaha di masa kini dan masa depan,” katanya.

Ia menegaskan, keinginannya untuk mencetak jurnalispreneur didasari dari banyaknya jurnalis yang sebenarnya memiliki potensi menjadi wirausaha. Banyak juga jurnalis yang telah memiliki usaha namun masih belum berkembang dan dijalankan dengan asal-asalan. Padahal sebenarnya mereka memiliki jaringan luas yang bisa dimanfaatkan. Terlebih jumlah enterpreneur di Indonesia juga masih sangat terbatas dan harus terus diperluas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ini kami anggap penting karena kemajuan dan kesejahteraan bangsa terletak dari seberapa besar jumlah rakyatnya yang menjadi enterpreneur atau wirausaha,” ungkapnya.

Saat ini jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai sekitar 3,47 persen dari total penduduk. Jumlah ini jauh dibawah negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, dimana tingkat kewirausahaanya sudah berada di angka 4,74 persen dan 4,26 persen. Sedangkan, Singapura menjadi yang tertinggi yakni sebesar 8,76 persen.(ma)

Tags: