Jalur KA Mati Akan Dihidupkan Kembali

11-kereta-api

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Sejumlah jalur kereta api yang selama ini mati atau tidak digunakan akan dihidupkan kembali dalam upaya meningkatkan konektivitas untuk mewujudkan sistem logistik nasional.
“Dibangunnya rel kereta itu pada dahulu tentu memiliki arti, dan akan kita fungsikan lagi sekalipun saat ini sudah banyak digunakan penduduk,” kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan dalam lokakarya wartawan Perhubungan di Surabaya, Senin (23/6).
Menurut menteri, sejumlah jalur kereta api yang sempat mati dan sudah dioperasikan lagi antara lain untuk jalur Cianjur-Bandung dan Bogor-Sukabumi.
Dikatakan, selain dalam upaya meningkatkan konektivitas menghidupkan lagi jalur mati, juga dalam upaya pemerintah meningkatkan jumlah penumpang kereta api yang pada akhirnya mengurangi kepadatan lalu lintas. “Kereta api masih menjadi moda yang paling diminati masyarakat. Selain itu, juga murah,” ucap Mangindaan.
Beberapa rel kereta api yang banyak tidak beroperasi terdapat di Jawa dan Sumatera, dan seharusnya bisa digunakan untuk mengangkut penumpang dan logistik. Di Sumatera, misalnya, jalur kereta api selain untuk mengangkut penumpang juga digunakan mengangkut hasil bumi seperti batu bara dan CP0. “Indonesia saat ini memiliki jalur kereta api sepanjang 4.700 kilometer dan akan bertambah lagi,” tutur Mangindaan.
Khusus untuk konektivitas di Pulau Jawa, dia mengatakan akan semakin baik mengingat jalur ganda lintas utara sudah selesai dan akan dibangun jalur ganda lintas selatan. Pengoptimalkan jalur kereta api juga dalam upaya menekan biaya transportasi logistik yang lebih mahal ketika menggunakan jalan raya. Menurut Bank Dunia posisi logistik Indonesia berada di urutan 53 di bawah Singapura yang berada di posisi lima, Malaysia 25, Thailand 35, dan Vietnam 48.
Sementara itu  Kementerian Perhubungan memastikan transportasi darat, laut, dan udara yang akan digunakan pemudik saat Lebaran 2014 dalam kondisi siap digunakan, bahkan ada penambahan armada untuk menjamin masyarakat terangkut.
“Secara umum semua operator transportasi sudah siap mengangkut masyarakat yang mau mudik dan balik Lebaran tahun ini,” kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso.
Menurutnya, sejumlah instansi bersama operator transportasi telah melakukan koordinasi untuk memastikan persiapan armada agar laik dan aman digunakan. Kemenhub memperkirakan puncak arus mudik angkutan darat dan laut pada H-3 dan puncak balik pada H+5. Sementara puncak arus mudik angkutan kereta api dan udara terjadi H-2 hingga H-1 sementara arus balik H+4 hingga H+5.
Tititk berat angkutan lebaran, katanya, akan terjadi di 12 provinsi dan 43 terminal untuk angkutan darat.
Sementara angkutan sungai danau dan penyeberangan akan dilayani delapan lintasan utama, angkutan laut 52 pelabuhan, angkutan udara 32 bandara, dan kereta api dilakukan sembilan Daerah Operasi (Daop) di Jawa dan tiga divisi regional di Sumatera.
Dikatakannya, kesiapan armada angkutan dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik yang tahun ini diperkirakan mencapai 19,30 juta orang atau naik 3,83 persen dibanding tahun sebelumnya 18,59 juta orang.
Penumpang angkutan umum yang paling banyak adalah menggunakan angkutan jalan 5,59 juta orang, angkutan kereta api 4,49 juta orang, angkutan udara 4,10 juta orang, angkutan SDP 3,54 juta orang, dan angkutan laut 1,57 juta orang.
Sementara pemudik menggunakan mobil pribadi tahun ini diprediksi 1,79 juta orang naik 5,61 persen dibanding tahun sebelumnya 1,69 juta orang dan menggunakan motor 2,37 juta orang naik 4,3 persen dibanding tahun sebelumnya 2,27 juta orang. [bed]

Rate this article!
Tags: