Jatim Kekurangan Dokter Gigi 2.039 Orang

Surabaya, Bhirawa
Banyaknya jumlah penduduk di Jatim tidak diimbangi dengan ketersediaan tenaga dokter gigi. Dari data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Jatim menyebutkan kekurangan tenaga dokter gigi di Jatim sebanyak 2.205orang.
”Idealnya jumlah tenaga dokter gigi di Jatim sebanyak 4.244 orang, akantetapi realiasinya masih 2.039 orang,” kata Kepala Dinkes Jatim dr Harsono.
Harsono mengatakan, seharusnya rasio antara dokter gigi dengan jumlah penduduk di Jatim adalah 11 tenaga dokter gigi melayani 100.000 orang. Jauhnya angka ideal ini mengakibatkan pelayanan di beberapa rumah sakit milik pemerintah yang tersebar di Jatim kurang maksimal.
”Jika kekurangan tenaga dokter gigi maka pasien yang berobat tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya,” jelasnya.
Harsono mengungkapkan, kekurangan tenaga dokter dikarenakan minimnya penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) merekurut tenaga dokter gigi baru. Jika dilihat antara kuota penerimaan CPNS dengan kebutuhan di lapangan sangat jauh perbedaannya.
”Kebanyakan penerimaan CPNS dokter gigi tidak lebih dari 100 orang, hal ini wajar meninggingat anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk membanyar gaji CPNS tenaga dokter gigi sangat terbatas,” jelasnya.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Jatim, Hertanto mengatakan, selain dikarenakan faktor penerimaan CPNS tenaga dokter, kurangnya tenaga dokter gigi disebabkan karena kurang meratanya persebaran tenaga dokternya.
Jika dilihat persebaran tenaga dokter gigi kebanyakan berada di daerah kota sedangkan di daerah terpencil kurang mendapatkan perhatian. ”Untuk daerah Matraman dan Madura pasti rumah sakitnya kekurangan tenaga dokter gigi, sehingga perlu ada kebijakan khusus dari pemerintah kota atau daerah,” ucapnya.
Hertanto menjelaskan, keberadaan tenaga dokter gigi di daerah sangat penting, hal ini menyangkut kesehatan gigi.Selain mengobati masalah gigi, keberadaan tenaga dokter gigi dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi.
”Tnaga dokter gigi dapat memberikan penyuluhan kesehatan bagaimana cara merawat dan menjaga gigi agar tetap sehat,” ucapnya.
Menagggapi pernyataan di atas salah satu warga Surabaya Supriati mengatakan, minimnya tenaga dokter gigi di daerah tidak sama dengan ketersediaan dokter gigi di daerah. Menurutnya, di rumah sakit milik pemerintah Surabaya, keberadaan dokter gigi sangat mencukupi.
”Jika dilihat doketer gigi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo sangat banyak jadi masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan gigi dapat ke sana,” terangnya.
Ke depan ia berharap dengan ketersediaan tenaga dokter gigi di Surabaya dapat diikuti oleh rumah sakit atau puskesmas yang ada di daerah lainnya. ”Sebagai pengambil kebijakan seharusnya pemerintah lebih memeperhatikan masalah kesehatan daripada masalah yang lainnya,” tambahnya. [dna]

Tags: