Jatim Segera Minta Tambahan Kuota Transmigrasi

img_5134Disnakertransduk Jatim, Bhirawa
Jatim akan meminta tambahan kuota pengiriman transmigrasi kepada Kemenakertrans. Cukup besarnya permohonan masyarakat Jatim untuk masuk program transmigrasi  menjadi salah satu pertimbangan pengajuan penambahan kuota transmigrasi ini.
Sementara ini dari tahun ke tahun, jumlah kuota pengiriman transmigrasi dari Jatim ke provinsi lain semakin berkurang, kendati dalam porsi nasional masih mendapatkan porsi yang lebih banyak dari pada provinsi lainnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Edi Purwinarto mengatakan, pihaknya tetap akan meminta kuota tambahan pada saat pertemuan dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam sepekan depan.
“Nanti juga ada penandatanganan kesepakatan bersama bersama provinsi lainnya untuk pengiriman transmigrasi yaitu Kalimantan Utara. Sebelumnya sudah ada kerjasama dengan Kalimantan Timur,” katanya, di Surabaya, (11/6).
Tahun 2015, informasi terakhir yang diterima Disnakertransduk Jatim, Jatim  masih mendapatkan kuota pengiriman transmigrasi sebanyak 255 kepala keluarga (kk). Dari jumlah itu sebanyak 20 kk ke Sumatera Selatan, 10 kk ke Bengkulu, 10 kk ke Babel, 200 kk ke Kalimantan Utara, dan 15 kk ke Maluku.
“Namun, ke depan kami juga akan kerjasama dengan provinsi lainnya yang memungkinkan atau terbuka untuk bisa mengirimkan para transmigran ini. Seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Aceh,’ ujarnya.
Tahun ini, Jatim masih akan mengirimkan 200 kk transmigran lagi ke provinsi lainnya. Biasanya warga Jatim yang ikut program Transmigrasi berasal dari beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Jombang, Kabupaten Magetan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pasuruan.
“Sementara ini, tahap pemberangkatan transmigrasi masih menunggu Surat Perintah Pemberangkatan (SPP) dari pemerintah pusat yakni Kemenakertrans,” katanya.
Sekedar diketahui,  transmigrasi merupakan program mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk serta memberikan kesempatan bagi orang yang mau bekerja, juga memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
Menurut Edi, dalam pengiriman transmigrasi memang harus ada kesiapan dari para transmigran yang sebelumnya sudah menerima pelatihan dan pembinaan.dari Disnakertransduk Jatim. “Jadi harus benar-benar siap mental dan ketrampilan. Sebab, mereka sebagai transmigran sebagai beban pemerintah setempat dalam mengembangkan potensi wilayah tersebut,” katanya.  [rac]

Tags: