Jatuh di Lapas, Mantan Bupati Banyuwangi Meninggal Dunia

Jenazah mantan Bupati Banyuwangi Samsul Hadi disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan di komplek pemakaman bupati, Selasa (16/9).

Jenazah mantan Bupati Banyuwangi Samsul Hadi disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan di komplek pemakaman bupati, Selasa (16/9).

Banyuwangi, Bhirawa
Mantan Bupati Banyuwangi Samsul Hadi (59) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan, Selasa (16/9) dini hari. Selama tujuh tahun terakhir, hidup Samsul Hadi dihabiskan di lembaga pemasyarakatan setempat.
Bupati Banyuwangi periode 2000-2005 itu meninggal saat dirawat di paviliun ruang D RSUD Blambangan sekitar pukul 01.15 dini hari. Pria kelahiran 23 April 1959 ini  sempat menjalani perawatan selama dua hari di RSUD Blambangan.
Direktur RSUD Blambangan Taufiq Hidayat mengatakan Samsul diopname selama 24 jam sejak Senin dini hari sekitar pukul 01.00. “Beliau sakit komplikasi, mulai diabetes, stroke, dan darah tinggi. Kondisinya sangat lemah saat masuk ke rumah sakit,” kata Taufiq kepada wartawan, Selasa (16/9).
Menurut dia, mantan Bupati Banyuwangi tersebut beberapa kali menjalani rawat inap di rumah sakit milik pemkab setempat selama beberapa tahun terakhir, namun kondisinya masih baik saat masuk rumah sakit dan bisa ditangani oleh tim dokter yang biasa merawatnya.
“Kondisi beliau sangat lemah dan buruk saat masuk RSUD Blambangan kemarin, sehingga tim dokter yang berjumlah tiga hingga empat orang tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan nyawanya,” paparnya.
Menantu Samsul, Muhammad Nur Ridwan, mengatakan mertuanya itu menjalani opname di RSUD Blambangan sejak Minggu ( 14/9) malam.   “Kondisinya memburuk setelah jatuh di kamar mandi  Lapas Banyuwangi,” kata Ridwan.
Mertuanya tersebut, kata Ridwan, sakit sejak  2008. Kondisinya semakin memburuk dalam dua tahun terakhir hingga susah untuk berjalan. “Kami meminta maaf bila bapak ada kesalahan,” ucapnya.
Jenazah politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu disemayamkan di rumah duka, di Kelurahan Banjarsari.  Dan almarhum  dimakamkan sore  harinya. Lokasi tempat pemakaman yang semula akan dimakamkan di pemakaman umum Setro Penganten dipindah ke komplek pemakaman bupati. Komplek pemakaman bupati Banyuwangi ada di sebelah utara Masjid Jami Baiturrahman yang berada di depan Alun-alun Sri Tanjung.
“Ini permintaan dari para ulama dan tokoh-tokoh Banyuwangi yang menginginkan Pak Samsul Hadi dimakamkan di komplek pemakaman Bupati Banyuwangi yang ada di samping Masjid Baiturrahman,” terang Kepala Humas Pemkab Banyuwangi Kholid Amarullah.
Mewakili pihak keluarga, Noval Badri, adik kandung Samsul Hadi mengucapkan terimakasih atas penghormatan yang diberikan kepada almarhum oleh warga Banyuwangi.
Noval juga tak lupa mengucapkan permohonan maaf apabila ada kesalahan yang diperbuat oleh almarhum. “Saya sebagai perwakilan keluarga meminta maaf jika ada kesalahan yang dilakukan oleh almarhum semasa hidupnya,” ucapnya
Samsul Hadi mendekam di Lapas Banyuwangi sejak 2007. Dia terjerat tiga kasus korupsi dengan total masa penahanan selama 16 tahun. Kasus pertama pada 2007, Samsul dijerat 4 tahun penjara dalam kasus korupsi pengadaan dua kapal landing craft tank senilai Rp 15,5 miliar. Pada 2008, dia divonis 6 tahun penjara dan denda Rp 100 juta dalam kasus pengadaan galangan kapal senilai Rp 25,5 miliar. Terakhir pada 2010, Samsul divonis 6 tahun dan denda Rp 50 juta dalam kasus pengadaan lahan Bandara Banyuwangi senilai Rp 21,2 miliar.
Kepala Seksi Pembinaan Lapas Banyuwangi Sunaryo mengatakan pihak lapas sebenarnya akan mengajukan pembebasan bersyarat kepada Samsul. “Bila bebas bersyarat disetujui, Samsul bisa bebas pada 2017,” kata Sunaryo. [nan]

Tags: