Jelang Ramadan, Harga Sembako Terus Naik

3-daging-sapi-di-pasarSurabaya, Bhirawa
Seperti sudah menjadi tradisi, menjelang bulan puasa semua harga sembako diprediksi terus merambat naik hingga Hari Raya Idul Fitri. Selain sembako, harga komiditi yang ikut naik seperti telur, ayam, tepung, cabe dan lainya.
Wiyono salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Soponyono, Rungkut, Surabaya mengungkapkan bahwa kenaikan harga pada beberapa hari terakhir bakal terus terjadi, bahkan
kenaikan harga sudah mulai terjadi pada tinggkat pengepul di daerah.
“Kita tidak bisa menahan harga daging ayam seperti seminggu yang lalu dengan harga sekitar Rp.23 ribu -Rp.28 ribu, namun sekarang sudah menjadi lebih dari Rp.30 ribu per kg. Kenaikan tersebut memang sudah terjadi pada peternak, karena ayam bagi umat muslim lebih banyak mendominasi masakan dibandingkan dengan daging sapi. Selain itu, pengepul yang membawa ayam siap potong ke kota, juga ikut meraup untung,” ujar pria berkumis tipis tersebut Senin (2/6).
Ia mengungkapkan bahwa kenaikan harga untuk jenis ayam baru sekedar pemanasan. Kenaikan sekitar Rp.2000 – Rp.5000 bisa dikatakan belum terlalu tinggi, apabila bulan puasa sudah mulai berjalan kenaikan tersebut bisa mencapai 10% dari kisaran harga Rp.30 ribu. Belum lagi kenaikan tersebut akan melonjak menjadi 20% lebih ketika dua minggu menjelang lebaran.
“Pas bulan puasa mulai berjalan, kenaikan harga bisa mencapai Rp38.500 per kg artinya ada kenaikan sebesar 10% dari harga sebelumnya Rp35 ribu. Ketika pegawai menerima THR, kenaikan ayam potong bisa lebih dari Rp.40 ribu per kg, berarti ada kenaikan lebih dari 20%,” jelasnya.
Selain ayam potong, kenaikan pada sayuran juga terjadi berkisar antara Rp2 ribu – Rp 3 ribu.Seperti yang diungkap Rohimah, pedagang sayuran di pasar Menur mengutarakan jika harga tomat biasanya Rp5 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp.7 ribu per kilogram.
“Kenaikan harga tomat bisa karena sekarang sudah memasuki musim kemarau. Jadi banyak buah yang kurang air, sehingga harganya ikut naik. Sehingga beberapa lahan tidak memungkinkan lagi untuk ditanami tomat,” urainya.
Dengan kenaikan yang cukup cepat tersebut, membuat banyak pedagang sembako resah. Karena Bulan Puasa yang masih kurang 26 hari saja, sudah membuat lonjakan kenaikan harga yang cukup tinggi. Pedagang mengkhawatirkan sayuran tersebut tidak terbeli oleh pembeli karena harga yang cukup tinggi, dan pedagang harus menanggung kerugian sayuran tersebut menjadi busuk. [wil]

Tags: