Jelang UN, Siswa Harus Disiapkan Sebaik Mungkin

21-UNASSurabaya, Bhirawa
Jelang Unas, Komisi D DPRD Surabaya yang membidangi pendidikan dan kesra meminta agar Dindik Surabaya bisa mempersiapkan siswa menghadapi UN (Ujian Nasional), agar pengalaman jeblok di tahun 2013 tidak terulang. Sementara pihak Dindik mengaku bahwa pihaknya telah mempersiapkan calon peserta ujian nasional yang sesuai jadwal akan dimulai pada tanggal 14 April 2014.
Anggota Komisi D (pendidikan dan kesra) DPRD Surabaya, Masduki Toha meminta Dindik Surabaya tidak main-main dalam mempersiapkan UN mendatang. Salah satunya mengantisipasi adanya kebocoran soal.
Tidak hanya itu, politisi asal FPKB ini juga meminta agar calon peserta UN dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Sehingga peserta ujian dapat enjoy dalam mengerjakan setiap lembar soal yang diberikan.
“Kalau untuk siswa hamil, saya berharap tahun ini tidak ada,” kata Masduki Toha.
Seandainya ada, ia berharap dinas pendidikan mampu memberikan jalan keluar yang terbaik bagi mereka. Sebab untuk masalah siswa hamil, tidak sepenuhnya kesalahan ada pada siswa tersebut.
“Kalau ada siswa hami, apapun alasanya mereka harus tetap diikutkan UN. Entah itu lewat paket B atau C. Yang penting mereka harus tetap ikut ujian,” pungkasnya
Sementara Kepala Dinas pendidikan kota Surabaya, M. Ikhsan menyatakan, terkait pelaksanaan UN pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Mulai dari Dinas Pendidikan Jatim, pihak sekolah hingga Polrestabes.
“Kita sengaja melibatkan Polrestabes untuk menjaga selama ujian berlangsung, serta menjaga keamanan soal yang akan diujikan,” terang Ikhsan, Rabu (19/3).
Sementara untuk persiapan calon peserta UN, Ikhsan mengaku Dinas pendidikan bersama pihak sekolah telah berusaha secara maksimal menyiapkan dari segi akademik. Tidak kalah penting, Dindik melalui sekolah masing-masing juga terus mengimbau kepada wali murid untuk memantau para siswa.
“Dari segi akademik, para siswa sudah kita siapkan semaksimal mungkin. Sekarang para siswa itu gimana. Harapan kita untuk tahun ini, angka kelulusan dibandingkan tahun kemarin,” harapnya.
Selain persiapan secara akademik, persiapan mental atau psikologis calon peserta UN juga mendapatkan perhatian serius dari Dinas Pendidikan. Terutama untuk mengantisipasi adanya selebaran lembar jawaban yang biasanya terjadi sesaat sebelum UN berlangsung.
“Makanya, kita mempersiapkan mereka (peserta Unas) secara menyeluruh,” tandas Ikhsan.
Sementara untuk siswa hamil, lanjutnya, sebenarnya masalah yang dihadapi bukan boleh atau tidak boleh dalam mengikuti ujian nasioanal. Tapi bagaimana menyiapkan mereka untuk proses kalahiran. Makanya dindik sengaja membentuk tim yang terdiri dari bidan, ahli gizi dan psikolog.
Menurutnya, dari hasil pendampingan setelah proses melahirkan mereka bakal diikutkan ujian kejar paket B atau C yang rencananya diadakan pada bulan Agustus. Bahkan, ujian tersebut juga diikuti para siswa home scholling serta sejumlah sekolah internasional di Surabaya.
“Jadi jangan dianggap remeh ujian kejar paket ini,” tukasnya.
Sedangkan untuk kualitas ijazah yang dihasilkan, mantan kepala Kepala Bapemas KB ini memastikan, kualitasnya sama. Sehingga ijazah kejar paket dapat digunakan untuk melamar kerja serta melanjutkan kuliah bagi siswa yang telah lulus SMA.
“Bedanya, jika ijazah biasa ditandatangani oleh kapala masing-masing kepa sekolah. Sedangkan ijazah paket B atau C ditandatangai langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan,” terang Ikhsan.  [gat]

Tags: