Jika Jokowi Menang, PKS Pastikan Pilih Oposisi

Fahri Hamzah

Fahri Hamzah

Jakarta, Bhirawa
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan akan menjadi oposisi jika calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemenang pada Pemilihan Presiden 2014. Bahkan PKS memuji kualitas wawasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dibandingkan Jokowi.
“SBY jauh lebih berkualitas dibanding Jokowi soal kecerdasan dan wawasan secara nasional,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fachri Hamzah saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (24/3) kemarin.
Fachri menganggap Jokowi belum memiliki wawasan secara nasional dibanding SBY yang telah menjadi presiden dua kali periode.
Sementara itu, pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai Presiden SBY sebagai pemimpin besar yang sejajar dengan pemimpin bangsa Indonesia sebelumnya.
“SBY mampu membawa Indonesia ke arah lebih baik terlepas dari segala kelemahan dan kekurangannya,” ujar Hendri. Hendri menyatakan Jokowi diprediksikan akan menjadi calon pemimpin besar pada saat nanti.
Lebih lanjut, Hendri mengungkapkan Jokowi akan menjadi pemimpin besar jika mampu membuktikan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Saat ini Jokowi memang terlalu dini dalam melangkah ke jenjang pencapresan,” ungkap Hendri.
Terkait sikap PKS, Hendri menilai partai berbasis Islam tersebut harus berkoalisi karena saat ini partai yang diperkirakan akan mendominasi yakni PDI Perjuangan.
Terpisah,  Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyatakan kampanye hitam yang dilakukan terhadap kendaraan politiknya tidak mempengaruhi apa-apa.
“Kami merasakan bahwa di tataran bawah memang dilakukan kampanye hitam terhadap PKS, seperti isu korupsi, tetapi pengaruhnya tidak ada bagi PKS,” ujarnya di sela-sela Kampanye Nasional PKS di Makassar, Senin.
Meskipun kerap diterpa kampanye hitam, pihaknya tidak mau ikut melakukan hal serupa. Anis juga tidak peduli dengan kampanye hitam yang disebut-sebut mendera sejumlah partai lain.
Anis menekankan bahwa pihaknya lebih memilih untuk fokus melakukan kampanye sehat dengan bersilaturrahmi pada masyarakat satu per satu.
“Yang penting saat ini kami melakukan ‘white campaign’ (kampanye putih) dengan gerakan silaturrahmi,” kata Anis. Pada bagian lain, Anis menyampaikan saat ini masyarakat Indonesia tidak lagi memiliki kesadaran sukuisme dalam pemilihan umum presiden (pilpres).
Seluruh tokoh dari berbagai daerah berpeluang dipilih masyarakat menjadi Presiden RI pada Pilpres 2014, sehingga isu capres harus dari suku Jawa tidak dapat lagi berpengaruh terhadap suara rakyat.  [ant]

Tags: