Jumlah Kejadian Bencana di Kabupaten Malang Diprediksi Meningkat

Tim Rescue PMI Kab Malang saat melakukan pemotongan pohon tumbang yang menutupi jalan, di wilayah Kec Kepanjen, Kab Malang, pada 2019 lalu

Kab Malang, Bhirawa
Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah di wilayah Jawa Timur (Jatim) yang rawan terjadinya bencana alam. Sedangkan bencana yang yang sering terjadi, yakni tanah longsor, banjir, dan angin kencang. Sehingga dengan seringnya terjadi bencana di kabupaten tersebut, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan lembaga kebencanaan lainnya berupaya melakukan berbagai antisipasi.
Seperti data yang dimiliki Pelang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, jika pada tahun 2019, terjadi peningkatan jumlah bencana di kabupaten setempat, jika dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Sedangkan jumlah bencana tersebut, kata Kepala Sub Seksi (Kasubsi) PMI Kabupaten Malang Muji Utomo, Minggu (1/3), kepada wartawan, pada bulan Juli 2019 PMI Kabupaten Malang telah mencatat terdapat 74 bencana yang tersebar di 33 kecamatan.
“Jumlah bencana tersebut, lebih rendah jika dibandingkan pada 2018, yakni hanya sebanyak 51 kejadian bencana,” terangnya.
Menurut dia, peningkatan jumlah kejadian bencana, hal ini disebabkan hujan deras yang diserta angin kencang, yang juga menyebabkan angin puting beliung. Sehingga dimungkinkan pada tahun ini juga ada peningkatan jumlah kejadian bencana.
Sejak memasuki musim penghujan. Misalnya, pada 3 Januari 2020 terjadi angin kencang, hal itu menyebabkan beberapa pohon tumbang ditiga lokasi.
“Selain itu, pada 12 Februari 2020 juga terjadi pohon tumbang di wilayah Desa Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Namun, dalam kejadian itu tidak membawa korban jiwa, ” tegas Muji.
Di tempat terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Setiyono mengatakan, setiap memasuki musim penghujan selalu menjadi langganan terjadinya bencana hidrometeorologi yang cukup tinggi.
Sedangkan bencana yang sering terjadi di Kabupaten Malang, yakni banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Dan bencana tanah longsor, karena itu disebabkan adanya kemiringan lahan yang ekstrem.
“BPBD sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang tempat tinggalnya di wilayah yang berpotensi terjadi bencana. Ini kita lakukan agar mereka memiliki dasar pengetahuan kebencanaan dalam penyelamatan diri ketika terjadi bencana di wilayahnya, baik itu bencana banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung,” tuturnya.
Sedangkan, kata Bagyo, edukasi yang kita berikan kepada masyarakat, yakni terutama dalam hal antisipasi dan mitigasi bencana. Sebab, kejadian bencana bisa berada dimana pun, dan kita juga tidak bisa prediksikan kapan akan terjadi bencana. Sehingga yang bisa kita lakukan adalah bagaiamana untuk melakukan antisipasi. Karena Kabupaten Malang telah memiliki wilayah geografis yang berpotensi terjadinya bencana.
“Oleh karena itu, agar tidak sampai jatuh korban yang cukup banyak jika terjadi bencana, maka BPBD Kabupaten Malang membekali masyarakat dengan pengatuan dasar terkait antisipasi terjadinya bencana alam,” pungkas dia. [cyn]

Tags: