Jumlah Wisatawan ke Bromo Lewat Kabupaten Probolinggo Meningkat

Diselimuti embun es lautan pasir Bromo berkilau.

(Diselimuti Embun Es Lautan Pasir Bromo Berkilau)

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Fenomena embun upas atau embun es (frost) di Gunung Bromo, mampu menarik ribuan wisatawan datang. Sabtu 29/06, bahkan jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo melalui Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, mencapai sekitar 1.500 orang.
Sarmin kepala seksi I TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), Selasa 2/7 mengatakan, fenomena embun es yang terjadi di lautan pasir Gunung Bromo, hampir tiap tahun terjadi. Dan tahun ini, fenomena embun es mampu meningkatkan kunjungan wisata hingga 50 persen.
“Mereka sengaja mengisi liburan di Gunung Bromo, karena tertarik keindahan matahari terbit dan fenomena embun es, layaknya berwisata di eropa,” katanya pada Jawa Pos Radar Bromo, Sabtu (29/06).
Menurutnya, wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo, Sabtu (29/06) mencapai sekitar 1.500 orang. Mereka memanfaatkan fenomena tahunan ini dengan mengabadikan lewat kamera. “Diprediksi fenomena embun es ini akan berlangsung hingga bulan Agustus. Dan puncaknya pada pertengahan bulan juli ini,” tuturnya.
Pantauan Bhirawa, Senin 1/7, suhu dingin di kawasan Gunung Bromo berada di bawah 0 derajat celcius. Hamparan lautan pasir Gunung Bromo pun tertutup embun es, tiap pagi. Pemandangan itu bisa dinikmati wisatawan sebelum pukul 06.00. Karena, sekitar jam itu matahari sudah menyinari lautan pasir bromo dan embun es pun mulai meleleh.
Camat Sukapura, Bambang Heriwahjudi mengatakan, wisatawan yang datang ke Gunung Bromo terus meningkat. Salah satu yang memikat mereka datang yaitu, fenomena embun es di lautan pasir Gunung Bromo.
“Mereka merasa ada di luar negeri dengan suhu di bawah nol derajat celcius. Namun, kami imbau pada wisatawan untuk nikmati keindahan alam ke puncak Seruni Point. Karena, pengunjung bisa menikmati sensasi view Gunung Bromo dari atas,” terangnya.
Selama fenomena embun upas atau embun es (frost) terjadi di Gunung Bromo, sensasi tersendiri dirasakan wisatawan Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Terutama saat suhu di kawasan Bromo mencapai di bawah 0 derajat celcius.
Wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, memang dikenal memiliki udara sejuk. Dengan ketinggian 650 – 1800 di atas permukaan air laut (dpl), wisatawan bisanya selalu menegankan jaket saat berkunjung. Terutama di Desa Ngadisari, tempat wisata Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura.
Namun, akhir-akhir ini, pengunjung wisata Bromo merasakan sensasi yang tidak biasa. Yaitu, suhu udara yang jauh lebih dingin dari biasanya. Dengan suhu di bawah 0 derajat celcius, wisatawan Bromo memang merasakan dingin yang lebih menusuk dari biasanya. Bahkan, walaupun sudah memakai jaket tebal. Suhu dingin ini, sangat dirasakan oleh wisatawan yang datang dengan mengendarai sepeda motor.
Sejak memasuki wilayah Desa Ngepung, Kecamatan Sukapura, suhu dingin sudah menembus jaket. Padahal, Ngepung adalah desa terendah di Sukapura. Kondisi itu semakin terasa, saat memasuki desa Wonokerto.
Jari-jari tangan terasa kaku saat memegang setir kendaraan. Bahkan, saat berhenti sejenak, kesulitan untuk menulis pesan di HP layar sentuh. Suhu dingin ini semakin terasa saat tiba di pintu masuk wisata Bromo di Desa Ngadisari. Nafas yang keluar, terlihat jelas seperti asap orang yang sedang merokok.
Namun, suhu dingin dan jari-jari kaku itu, terbayarkan saat memandang lautan pasir Gunung Bromo. Bentangan luas lautan pasir itu, tak tampak pasirnya. Karena diselimuti oleh kabut yang hampir menutupi lautan pasir. Pengunjung pun dibuat takjub, karena kabut yang terlihat seperti awan.
Rasa takjub makin menguat saat turun ke lautan pasir Gunung Bromo. Tepat di sisi timur Gunung Bromo, lautan pasir jadi berubah warnanya. Biasanya pasir sekitar berwarna abu-abu agak kehitaman. Namun, hari itu, pasir berwarna putih bagai salju. Warna putih ini terjadi, karena suhu diperkirakan di bawah 0 derajat celcius terjadi di kawasan Bromo. Embun yang turun pun jadi mengkristal serupa es. Dan alhasilnya, pemandangan indah pun tersaji.
“Saya sering ke wisata Gunung Bromo ini. Tapi, kunjungan sekarang ini terasa berbeda sensasinya. Selain suhu sangat dingin, ada fenomena menarik. Yaitu ada embun upas di sebagian hamparan luas lautan pasir Bromo,” kata Agus, pengunjung asal Sidoarjo.
Dirinya sudah kesekian kalinya ke Gunung Bromo. Tetapi, suhu dingin paling dirasakan saat ini. Bahkan, saat ini diperkirakan suhu di Bromo sampai -4 derajat celcius. Namun, suhu dingin itu terobati dengan pemadangan luar biasa. Mulai dari lautan pasir tertutup kabut menyerupai awal. Sehingga, laksana negeri di atas awan. Sampai adanya sensasi tersendiri merasakan hamparan embun salju di lautan pasir, tambahnya.(Wap)

Tags: