Kab Pasuruan Urutan ke-27 Penyumbang PSK di Dolly

PPasuruan, Bhirawa
Ditutupnya lokalisasi Dolly Surabaya pada 18 Juni lalu ternyata membawa pekerjaan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan. Pasalnya dari 1.449 pekerja seks komersial (PSK) ternyata sebagian di antaranya merupakan warga Kabupaten Pasuruan. Fakta itu terungkap usai Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) Pemkab Pasuruan menerima secara resmi surat dari Pemkot Surabaya.
Kepala Disnakersostrans Kabupaten Pasuruan Yoyok Heri Sucipto menyampaikan dari surat itu diketahui, Kabupaten Pasuruan menduduki peringkat ke 27 dari 38 daerah di Jawa Timur yang menyumbang PSK di Dolly. Adapun total PSK warga Kabupaten yang mengais riski dari bisnis prostitusi tersebut sebanyak 48 orang.
“Sesuai hasil pendataan Pemkot Surabaya yang telah disampaikan kami pada sepekan lalu sebelum lokalisasi itu ditutup, bahwa ada 48 orang PSK Dolly berasal dari Kabupaten Pasuruan. Sedangkan Kabupaten Pasuruan menduduki peringkat ke 27,” tandas Yoyok Heri Sucipto, Senin (30/6).
Menurut Yoyok, ke 48 PSK eks Dolly asal Kabupaten Pasuruan berasal dari sejumlah daerah. Antara lain dari kecamatan Prigen, Purwosari, Purwodadi, Puspo, Tutur dan Grati. Dari 48 eks PSK Dolly itu, ternyata baru 15 orang yang sudah pulang ke kampung halamannya. Sedangkan yang lainnya masih berada di Surabaya.
“Ada sebagian yang pulang, ada pula yang belum. Begitupula, di saat pemulangannya kami jemput dan mengantarkan ke rumah masing-masing. Bagi yang belum pulang kemungkinan dalam proses pengurusan kompensasi,” jelas Yoyok Heri Sucipto.
Agar tidak terjerumus ke pekerjaan yang haram tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya. Mereka juga akan dipantau terus agar tak kembali di bisnis prostitusi itu. Termasuk juga sudah mengantongi sejumlah eks Dolly tersebut berikut nama-namanya. “Mereka (para PSK) warga Kabupaten Pasuruan tetap menjadi perhatian dan tanggung jawab kami. Selanjutnya pasti akan ada pembinaan sekaligus penanganan,” kata Yoyok Heri Sucipto.
Sementara itu, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyampaikan pihaknya juga memberi perhatian khusus atas warga puncak wisata Tretes yang menolak atas eksodus PSK eks Dolly ke Kecamatan Prigen ini. Termasuk juga menerjunkan 10 SKPD ke lapangan untuk mengantisipasi perpindahan eks Dolly. “Perhatian sekaligus penanganan di Tretes menjadi perhatian kami. Langkah kongkritnya pasti ada dan ke depan tetap terus kami pantau dengan monitoring dan mengawalnya,” ujar Irsyad Yusuf. [hil]

Keterangan Foto : Kawasan wisata puncak Tretes, Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan sering dijadikan lokasi mangkal para PSK, Senin (30/6).

Tags: