Kabupaten Sidoarjo Tak Punya Dalang Kondang Tapi Ada Organisasinya

Ali sucipto

Sidoarjo, Bhirawa.
Mungkin hanya di Sidoarjo ada sebuah organisasi kesenian namun tidak memiliki anggota tapi memiliki legitimasi pada struktur kepengurusanya.

Anggota komisi D DPRD Sidoarjo, Ali Sucipto, ditemui Senin (18/10) siang mengakui organisasi Pepadi tidak pernah memberikan laporan (buku) kegiatan maupun keuangan ke komisi D.

“Sidoarjo ini tidak punya dalang yang kondang atau malah tidak punya dalang kok ada organisasinya, lucu ya ,” katanya. Menurut ia, seharusnya yang organisasi yang mendapat bantuan APBD harus kordinasi dengan komisi D supaya dewan dapat berkontribusi mengusulkan anggaran dewan kesenian.

Sementara itu Dewan kesenian Sidoarjo (Dekesda) merespon keras dikukuhkannya Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo, Joko Supriadi sebagai Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Sidoarjo.

“Kalau tahu dia yang dilantik malam ini, saya sudah pasti tidak akan datang,” ucap Ketua Dekesda, Ali Aspandi yang ditemui usai acara pengukuhan pengurus Pepadi Sidoarjo di Pendopo Delta Saba, Kantor Disporapar setempat, Sabtu (16/10) malam.

Ada beberapa alasan yang mendasari sikapnya tersebut. Diantaranya sebagai Kepala Dinas yang masih aktif mestinya Joko harus bisa mengayomi semua kelompok seni dan budaya di kota delta dan bukan menjadi pimpinan salah satu komunitas.

“Ini soal etika saja. Semestinya pemerintah itu membangun regulasi serta menjadi fasilitator bagi semua komunitas dan bukannya ikut campur secara langsung di salah satu organisasi seperti ini,” tandas Ali dengan nada tinggi.

Menurutnya, keberadaan Joko Supriadi di Pepadi ini justru akan menimbulkan konflik kepentingan diantara kelompok-kelompok seni dan budaya di Sidoarjo. “Dan yang jelas akan menghilangkan budaya saling kontrol,” katanya lagi.

Ali juga meragukan apakah posisi Joko Supriadi sebagai Ketua Pepadi Sidoarjo itu benar-benar hasil musyawarakan daerah (musda) komunitas tersebut. Pasalnya, ia sama sekali tidak mengetahui adanya kegiatan itu sebelumnya, namun tiba-tiba sudah terbentuk kepengurusan yang baru.

“Dekesda adalah stakeholder dari semua komunitas seni dan budaya di Sidoarjo. Lha kami sama sekali tidak tahu menahu soal Musda Pepadi ini dan tiba-tiba diundang untuk pengukuhan pengurus baru,” kata Ali.

Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat internal untuk membahas masalah ini. Tujuannya untuk menjaga harmonisasi semua komunitas seni di Sidoarjo. “Harus ada sikap tegas terkait hal ini,” pungkasnya.

Sementara itu, informasi dari salah seorang pengurus Pepadi yang enggan disebut namanya mengakui tidak pernah Musda untuk memilih pengurus baru. “Bagaimana mau Musda, wong kondisinya seperti ini,” katanya.

Sedangkan Joko Supriadi sendiri tak mau memberikan keterangan. Ia berdalih sedang menerima banyak tamu saat akan dikonfirmasi. Namun dalam sambutannya usai pelantikan, ia mengkritik kepengurusan Pepadi sebelumnya yang disebutnya sama sekali tidak aktif dalam menggerakkan roda organisasi.

Karena itu ia mengajak semua pengurus yang baru saja dikukuhkan malam itu untuk mau bergerak bersama-sama guna memajukan organisasi profesi dari para pelaku seni pedalangan wayang kulit tersebut. [hds]

Tags: