Kabupaten Tulungagung Gencarkan Rapid Test Covid-19 di Malam Minggu

Pengendara kendaraan bermotor tak luput dari keharusan rapid test saat dilakukan oleh tim gugus tugas pada Sabtu (21/6) malam atau malam minggu.

Tulungagung, Bhirawa
Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Tulungagung mulai gencar melakukan rapid test masal pada warga setempat. Bahkan pada Sabtu (20/6) malam atau malam minggu mereka menjaring puluhan pengunjung warkop dan pengendara kendaraan bermotor untuk menjalani tes cepat guna diketahui apakah reaktif virus Covid-19.

Ada dua tempat yang dilangsungkan untuk rapid test tersebut. Yakni di sebelah selatan Pasar Wage Kota Tulungagung dan di area Pinka (warung pinggir kali) Ngrowo.

Kegiatan rapid test yang dilakukan mendadak dan rahasia ini sempat membuat sebagian pemilik dan pengunjung warkop blingsatan. Mereka ada yang berusaha kabur dan langsung menutup warkopnya, kendati usahanya kemudian gagal karena area pinka sudah diblokir oleh petugas Kepolisian, TNI dan Satpol PP Pemkab Tulungagung.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, Minggu (21/6), menyatakan hasil rapid test semalam tidak ada yang reaktif. “Di Pasar Wage dan Pinka nihil (tidak ada yang reaktif),” ujarnya.

Data yang diperoleh Bhirawamenyebutkan warga yang dirapid tes di area sekitar Pasar Wage sebanyak 73 orang hasilnya semua non reaktif. Sedang di Pinka sejumlah 28 orang dan hasilnya semua juga non reaktif.

Sebelumnya, Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka, saat dilokasi rapid test, menyatakan rapid test dilakukan untuk mengetahui sebaran penularan Covid-19 di Tulungagung. Utamanya sebagai bahan evaluasi seberapa tingginya lokal transmisi di Tulungagung.

Ia menandaskan masyarakat tidak perlu kawatir dengan dilakukannya rapid test masal. “Dengan semakin cepat ditangani maka penularan Covid-19 bisa segera diputus penyebarannya. Kalau ada yang reaktif rapid test tentu akan ditangani sesuai protokol yang ada,” paparnya.

Sementara itu, Hasan, salah seorang yang terjaring dalam kegiatan rapid test masal mengaku sempat kaget karena harus mengikuti rapid test tersebut. “Rasanya deg-degan juga. Takut kalau reaktif. Tapi alhamdulilah hasilnya non reaktif,” ucapnya senang. (wed)

Tags: