Kadin Jatim Support Kinerja Industri Pariwisata yang Merosot Akibat Pandemi

Berburu Sunlight di Gunung Bromo

Surabaya, Bhirawa.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berupaya keras untuk membangkitkan kembali kinerja sektor pariwisata yang mengalami keterpurukan akibat merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) Adik Dwi Putranto mengatakan, ada tiga hal utama yang menjadi konsentrasi Kadin Jatim dalam meringankan beban pengusaha wisata serta membangkitkan kembali kinerja mereka.

Pertama adalah adanya stimulus bagi pengusaha. Stimulus yang dimaksudkan adalah penghapusan sementara pajak hotel dan restoran dan penghapusan Pajak Bumi dan Bangun (PBB) hingga akhir tahun. Selain itu juga penambahan diskon untuk PPH 25 (pajak penghasilan) dari 25 persen menjadi 50 persen. Dan keringanan tagihan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 50 persen.

“Stimulus ini sangat penting mengingat pengusaha tidak bekerja. Hotel mereka tutup, hanya 10 persen hingga 20 persen saja yang beroperasi. Kalau dibebani dengan berbagai macam kewajiban pajak, mereka akan kesulitan. Dalam hal ini, Kadin Jatim telah menyurati Bupati dan Walikota se-Jatim karena kewenangannya ada di daerah, bukan provinsi,” ujar Adik Dwi Putranto saat Webinar Kadin Jatim dengan tema ‘Industri pariwisata Jatim menuju tatanan baru ekonomi atau New Normal’, Surabaya.

Langkah kedua yang dilakukan Kadin Jatim adalah mendorong pengusaha pariwisata untuk melakukan pengetatan protokol kesehatan di masing-masing titik pariwisata serta di setiap hotel dan restoran. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan wisatawan bahwa pariwisata Jatim telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sehingga aman untuk dikunjungi. “Kami terus mendorong pengusaha untuk tetap taat dalam melaksanakan protokol kesehatan, termasuk di sektor transportasi yang mendukung pariwisata,” tegasnya.

Dan langkah ketiga adalah melakukan promosi wisata aman secara massif bersama pengusaha yang terkait kepada wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Promosi ini juga berguna untuk meyakinkan wisatawan akan keamanan destinasi yang akan dikunjungi.

“Kita promosikan bagaimana tempat wisata sudah melakukan standar kesehatan. Ini sangat diperlukan. Seperti di industri lain, Kadin Jatim juga sudah meminta teman-teman agar industri itu melakukan protokol kesehatan dengan benar,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Susariningsih mengatakan bahwa Pandemi covid memang telah memberikan dampak cukup luar biasa terhadap sektor pariwisata, tidak hanya teknis tetapi juga psikologis. Pergerakan antar wilayah dan daerah yang terhenti, menyebabkan penutupan usaha pariwisata yang berdampak pada tenaga kerja yang dirumahkan.

“Tentunya ini berdampak pada kunjungan wisata. Di Januari 2020 masih cukup bagus, masih normal bahkan ada peningkatan. Tetapi pada Maret mulai menunjukkan penurunan dan di April semakin tidak bagus. Di April hingga Juni, penurunan sangat signifikan, mencapai 95 persen. Bahkan penurunan wisatawan mancanegara hampir 100 persen,” ujarnya.[ma]

Tags: