Kado Terindah MY untuk Masyarakat

Wali Kota Mas'ud Yunus memberikan potongan tumpeng kepada isterinya dalam peringatan Harganas yang digelar bersamaan dengan Hari Jadi Pemkot Mojokerto ke 96.

Wali Kota Mas’ud Yunus memberikan potongan tumpeng kepada isterinya dalam peringatan Harganas yang digelar bersamaan dengan Hari Jadi Pemkot Mojokerto ke 96.

Biaya Kesehatan dan Pendidikan Gratis
Hari ini, 20 Juni 2014 Pemerintah kota Mojokerto genap berusia ke 96 tahun. Diusianya yang hampir memasuki satu abad ini, kota mungil yang hanya memiliki dua Kecamatan ini terus bersolek. Dibawah kepemimpinan Mas’ud Yunus – Suyitno (MY) yang dilantik sebagai pasangan Wali Kota dan Wakil Wali kota pada akhir Desember tahun lalu itu, bertekad membawa masyarakat kota Mojokerto lebih sejahtera.
“Hari ini merupakan pertama kali ulang tahun kota Mojokerto dibawah kepemimpinan saya sebagai wali kota, dank ado terindah yang saya berikan kepada warga kota Mojokerto adalah biaya kesehatan gratis dan pendidikan gratis mulai SD hingga SMA,” ujar Wali kota Mojokerto Mas’ud Yunus, kepada Bhirawa dikantornya, Kamis (19/6) kemarin.
Pembebasan biaya pengobatan bagi warga kota Mojokerto efektif diberlakukan sejak akhir 2013 lalu. “Kita sudah melakukan total caverage untuk pengobatan seluruh warga kota ini,” tambah kiai Ud, sapaan akrab wali kota yang juga seorang ulama ini.
Sementara untuk program pendidikan, kiai Ud menyatakan warga kota sudah dibebaskan dari kewajiban membayar SPP untuk siswa mulai dari SD hingga SMA. Selain itu, program jam wajib belajar juga sudah dicanangkan, yakni mulai pukul 18.00 hingga 19.00 WIB setiap siswa diwajibkan untuk belajar di rumah masing-masing.
“Dan orang tua harus mendukung dengan mendampingi putra-putrinya pada jam itu untuk belajar. Dan tidak ada aktifitas lain yang menggangu waktu untuk belajar,” tandasnya.
Dibidang pemberdayaan pelaku ekonomi mikro, Pemkot juga menggelontor bantuan modal melalui sejumlah SKPD. Diantaranya bantuan modal di Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Pusar di BPRS serta membantu akses pemasaran.
“Termasuk diantaranya kebijakan saya mewajibkan seluruh PNS mengenakan seragam batik produksi pengrajin asal kota Mojokerto,” sergahnya.
Selain itu, wali kota juga mengoptimalkan perkembangan kualitas dibidang kerohanian dan moral masyarakat. Diantaranya menerapkan KDK bagi siswa sekolah serta bantuan stimulant kegiatan pengembangan melalui tempat-tempat ibadah. “Semuanya kita sentuh, dan masyarakat sudah mulai merasakan manfaatnya,” urai kiai Ud.

Mulyadi – Ketua DPRD kota Mojokerto
“Terus Dorong Peningkatan Kualitas SDM Birokrat”
Ketua DPRD kota Mojokerto, Mulyadi memberikan apresiasi positif terhadap komitmen Mas’ud Yunus – Suyitno (MY) untuk mensejaterakan warga kota Mojokerto. Dari program-program yang sudah ditelurkan pasangan MY, politisi PAN ini melihat sudah mengarah pada tujuan serta berada pada rel yang benar.
“Saya melihat perlu adanya peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia, red) dari para birokrat,” kritik Mulyadi.
Peningkatan kualitas SDM, selain mengacu pada berbagai pelatihan yang berlangsung secara berkala, juga harus dilakukan pernilain serta pengawasan yang lebih ketat.
“Kalau model pengawasannya bagus, kualitas SDM para birokrat akan ikut terdongkrak,” imbuh Mulyadi.
Gagasan sebesar apapun yang dimiliki Wali kota, menurutnya tidak akan bias diaplikasikan dengan baik, jika kualitas SDM birokratnya tidak maksimal. Karena para birokrat itulah yang bakal menterjemahkan kebijakan dan program wali kota di masyarakat.
“Jadi peningkatan kualitas SDM birokrat harus terus dilakukan,” pungkasnya.

Yunus Suprayitno – Wakil ketua DPRD kota Mojokerto
“Peringatan Hari Jadi  Harus Lebih Memasyarakat”
Peringatan dan perayaan Hari jadi Kota Mojokerto diharapkan Yunus Suprayitno wakil Ketua DPRD kota Mojokerto harus melibatkan peran aktif dari seluruh komponen masyarakat. Politisi asal PDI-P ini mengatakan jika selama ini peringatan hari jadi hanya berkutat di kalangan pemkot saja.
“Kedepan seluruh masyarakat harus terlibat aktif dalam setiap peringatan hari jadi. Gaungnya masih kurang terasa di masayarakat, ini harus menajdi atensi pemnkot,” kata Yunus.
Kegiatan sosialisasi di wilayah public menurut Yunus juga terlihat masih minim.
“Ketika memasuki peringatan hari jadi, seluruh masyarakat terlibat dan berpartisipasi. Agar masyarakat lebih tahu, baleho, pengumuman bisa dilewatkan lurah hingga RT/RW,” ujar politikus asal Kecamatan Magersari ini.
Semarak peringatan hari jadi harus dapat dirindukan seluruh lapisan masyarakt kota Mojokerto. “Bagaimana caranya sehingga masyarakat itu merindukan pesta peringatan hari jadi itu,” pungkas Yunus.

Abdullah Fanani – Komisi III DPRD kota Mojokerto
“Harus Fokus  Jalankan RPJMD”
Pesan menarik juga dilontarkan anggota komisi III DPRD kota Mojokerto, Abdullah Fanani di hari jadi kota MOjokerto yang ke 96 ini. Politisi PKB ini mengingatkan jika pasangan MY harus komitmen untuk tetap menjalankan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka menengah daerah) yang sudah diputuskan.
“Apapun kebijakan yang ditelurkan, tetap acuannya ada di RPJMD. Dan inti dari apa yang sudah tercantum dalam RPJMD wali kota itu adalah kesejateraan masyarakat,” kata Abdullah Fanani.
Visi dan misi pasangan MY saat mencalonkan sebagai wali kota dan wakil wali kota lalu, harus dituangkan dalam RPJMD. Wali kota dan wakilnya dapat menjadikan REPJMD sebagai pemandu untuk menjalankan roda pemerintahan dan kebijakan yang dibuat.
“Dan semua SKPD dibawah Wali kota harus paham juga soal isi RPJMD ini, sehingga bias mendukung kebijakan yang sudah dibuat Wali kota,” tandas Fanani lagi.
Dalam pengesahan RPJMD, sepintas Fanani melihat materinya sudah sangat berpihak kepada masyarakat. Pasangan MY dinilai focus dan concern kepada kesejateraan masyrakat.
“Secara normative kita di legeslatif sudah sepakat dengan isi RPJMD wali kota. Sekarang tinggal bagimana penerapannya selama lima tahun kedepan,” pungkas politikus yang tercatat sebagai caleg jadi lagi ini.

Rangkaian Kegiatan Hari Jadi :  Operasi Katarak Gratis
Upaya untuk membebaskan masyarakat kota Mojokerto dari gangguan kebutaan karena katarak, sekaligus memperingati Hari Jadi Kota ke-96, Pemkot Mojokerto menggelar operasi katarak bekerjasama dengan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Surabaya,  di Puskesmas Wates Kecamatan Magersari dan dihadiri Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus, Kamis (19/6) kemarin.
“Kegiatan sosial kemasyarakatan ini diharapkan bisa menurunkan angka kebutaan dan meningkatkan derajat kesehatan serta produktifitas masyarakat kota Mojokerto, selain itu juga dalam rangka hari jadi kota Mojokerto ke-96,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Christiana Indah WW.
Petugas tenaga kesehatan yang terlibat dalam operasi katarak massal ini, yaitu 1 tim dari Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKKM) Surabaya, Dokter Spesialis Mata dari Bapelkes dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, dokter dari masing-masing Puskesmas kota Mojokerto dan perawat dari Puskesmas kota Mojokerto.
Wali Kota Mas’ud Yunus mengatakan kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Pemkot Mojokerto kepada masyarakat dan untuk mewujudkan visi kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. “Dengan kondisi mata yang baik, diharapkan akan dapat meningkatkan kemandirian dan produktifitas kehidupan,” harapnya.
Mata merupakan organ tubuh yang penting, oleh karenanya Walikota juga berharap agar penderita bisa disembuhkan dari penyakit katarak dan bisa melihat kembali serta beraktifitas dengan lancar,” tambahnya.
Pemerintah Kota Mojokerto juga terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan baik di tingkat dasar, yakni di puskesmas, maupun di tingkat rujukan, yakni rumah sakit, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Usai memberikan sambutan, wali kota yang didampingi Sekda, Kepala Puskesmas, dan Kepala Dinkes meninjau lokasi pemeriksaan pasien operasi katarak.

Launching Pelayanan Satu Atap DPPKA – Bank Jatim
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus
Menyatakan bakal memangkas model birokrasi yang lemot. Orang nomer satu di pemkot Mojokerto ini menekankan agar semua unit kerja di lingkup Pemkot
membuat terobosan inovatif untuk memangkas layanan birokrasi demi penngkatan kualtas pelayanan masyarakat.
Mas’ud Yunusmelontarkan hal itu dihadapan sejumlah pimpinan SKPD saat lounching  pelayanan satu atap  Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Mojokerto.
“Semua SKPD harus  melakukan terobosan yang inovatif. Model pelayanan  birokrasi yang lamban harus dipotong. Ini agar terjadi layanan publik yang cepat,” kata Mas’ud Yunus.
Terobosan, menurut Wali kota  juga diperlukan untuk menguatkan rasa percaya publik terhadap layanan birokrasi. “Dengan layanan yang cepat maka masyarakat puas,” imbuhnya.
Kepuasan masyarakat terhadap layanan birokrasi yang tidak lemot, kata Mas’ud Yunus, akan berdampak positif. Jika menyangkut pajak dan retribusi, maka dipastikan akan terjadi peningkatan di sektor itu.
“Trush (kepercayaan) kita butuhkan. Kalau trush hilang jangan harap masyarakat akan membayar pajak dan retribusi,” tandasnya.
Namun, birokrasi yang sudah dipangkas  lanjut Mas’ud Yunus, harus diimbangi dengan kinerja yang baik. “Progrm saya itu  service city, maka harus unggul dalam produk jasa dan layanan. Kuncinya ya di birokrasi dan kinerja,” tukas dia.
Pelayanan terpadu di lingkup DPPKA digulirkan dengan menggandeng Bank Jatim, kata Mas’ud Yunus juga merupakan upaya pemotongan birokrasi. ”
Dengan pelayanan terpadu maka WP (wajib pajak) mendapat pelayanan terbaik. Dengan demikian maka  kepercayaan tumbuh dan target pun akan lebih mudah terpenuhi,” tukasnya.

Peringatan Harganas
Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-21 tahun ini diperingati Pemkot Mojokerto bareng dengan rangkaian Hari Jadi ke 96. Helatan tersebut digelar di halaman kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP). Selain diisi dengan kegiatan bazar atau pameran, kegiatan ini juga diisi dengan penyerahan sejumlah penghargaan.
Tahun 2014  ini Harganas mengusung tema “Melalui Hari Keluarga Kita Tingkatkan Kualitas Keluarga  Dalam Mewujudkan Indonesia Sejahtera”, dan motto “Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, Keluarga Masa Depan Indonesia”.
Wali kota mengatakan rumus dari keluarga yang berkualitas akan terbentuk manusia berkualitas, dengan terbentuknya manusia berkualitas akan mewujudkan masyarakat dan bangsa yang berkualitas. “Keluarga adalah unit negara terkecil. Kalau keluarga sejahtera maka masyarakat dan bangsa sejahtara,” katanya.
Untuk meningkatkan kualitas keluarga, kata Mas’ud harus mengoptimalkan 8 fungsi keluarga. “Yang pertama, yaitu fungsi keagamaan, ini penting sebab agama adalah landasan moral dan etika bagi setiap kehidupan manusia. Kedua fungsi edukatif atau pendidikan. Balibang Provinsi mengatakan ada penurunan fungsi pendidikan keluarga sampai 35 persen, keluarga di Jatim kurang peduli masalah pendidikan padahal keluarga merupakan institusi pendidikan informal. Sebelum anak dididik guru dan orang lain, pendidik utamanya adalah ibu dan bapaknya,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan wali kota, fungsi ketiga yaitu ekonomi.  “Program KBPP telah melakukan terobosan untuk meningkatkan ekonomi keluarga seperti pelatihan dan pendampingan. Diharap ibu-ibu bisa meningkatkan ketrampilan bernilai ekonomi, dan memberantas kelompok per-ngrumpi-an,” ujarnya.
Mas’ud meminta agar kota Mojokerto bisa bersaing dengan daerah lain seperti pada program One village one product. “Perajin batik kota Mojokerto harus siap-siap, di bulan Juli Agustus PNS Kota Mojokerto tiap rabu harus menggunakan batik khas kota Mojokerto, yang bikin juga orang Mojokerto, oleh karena itu harus meningkatkan kualitas, dijamin tidak luntur bukan sebaliknya luntur tidak dijamin,” katanya
Kota Mojokerto yang terkenal sebagai kota onde-onde, diharap bisa menjadi produsen onde-onde. “Jangan kalah dengan onde-onde malaysia, nanti tahun 2015 onde-onde Malaysia akan masuk ke indonesia dan akan bersaing dengan onde-onde Kota Mojokerto. Karena itu harus ditingkatkan kualitas baik kemasannya. Bahkan saya sudah menginstruksikan untuk SKPD kalau setiap pertemuan wajib ada onde-onde,” tandasnya.
Untuk fungsi selanjutnya, kata Mas’ud agar kualitas meningkat harus mengoptimalkan fungsi sejahtera.  Untuk itu harus dimulai dari hubungan suami istri yang harmonis dan dipenuhi dengan cinta kasih sayang. [kar]

Rate this article!
Tags: