Kapolda Jatim Fokus Amankan Distribusi Logistik

27 Ribu Personel Gabungan Polri TNI Amankan Pemilu
Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 27 ribu personel gabungan dari Polda Jatim dan TNI, disiagakan untuk pengamanan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Polda Jatim juga akan mewaspadai dua daerah rawan saat pemilu seperti Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Gresik.
Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono menegaskan ketersediaan logistik merupakan fokus dari pam Pemilu 2014. Menurutnya, belajar dari pengalaman pam pemilu sebelumnya, pihaknya mengantisipasi masalah logistik pada saat pemilu berlangsung. “Selain pengamanan jelang pemilu, kami juga fokus pada masalah distribusi logistik, terutama di daerah Sumenep dan Gresik,” ujarnya usai mengikuti Simulai Kontijensi dan Sispamkota dalam rangka Operasi Mantap Brata Semeru 2014, Kamis (26/2).
Unggung menjelaskan, ada tiga pulau di Sumenep yang perlu diperhatikan masalah logistiknya.  Adapun pulau itu yakni Masalembo, Raas, dan  Kangean. Pengiriman logsitik ke tiga pulau ini nantinya mendapat bantuan dari pihak TNI. “Semoga Pemilu 2014 ini aman dan distribusi logistik bisa tersebar merata sampai ke pulau yang sulit dijangkau,” ungkap  Unggung Cahyono.
Selain daerah Sumenep, Unggung mengaku titik rawan di Jatim terkait pemilu adalah daerah Gresik tepatnya di Pulau Bawean. Mengantisipasi keterlambatan maupun ketersediaan logistik, Kapolda Jatim berjanji akan membicarakan hal itu dengan Ketua KPU, Gubernur dan Pangdam.
“Yang sulit kemarin di Masalembu. Kita sudah bicara dengan Ketua KPU, Gubernur dan Pangdam terkait distribusi logistik pemilu. Kami juga sediakan dua kapal dari Mabespolri yakni kapal tipe A dan tipe B, yang nantinya akan mengirim logistik pemilu ke daerah yang sulit dijangkau,” terangnya.
Disinggung terkait gladi simulasi pam pemilu 2014, Unggung menambahkan, kegiatan simulasi kali ini berjalan dengan lancar. Berbagai simulasi sudah dilakukan secara total oleh para anggota. Simulasi di dalam posko juga telah dilakukan secara serentak di seluruh polres di Jawa Timur dan terakhir dipusatkan di depan Kantor Gubernur Jl Pahlawan Surabaya.
Tak hanya itu, simulasi terakhir ini tetap fokus pada pengamanan pada saat Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Selain itu pengamanan di setiap titik rawan seperti pos-pos pemilu yang rawan akan kecurangan dan kantor KPU. “Penutupan simulasi kali ini berjalan cukup baik. Semoga hal ini dapat dipraktikkan dalam pam pemilu aslinya,” ujarnya.  [bed]

Tags: