Karcis Empat Wisata Kabupaten Probolinggo Naik

Wisatawan terus memadati wisata nasional G. Bromo.

Kab Probolinggo, Bhirawa
Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo resmi menaikkan retribusi masuk di empat lokasi wisata di kabupaten. Yaitu, di Gunung Bromo, Pantai Bentar, Air Terjun Madakaripura, dan Ranu Segaran.
Menurut Musa, kasi Destinasi Wisata Disporaparbud, Sabtu 8/12, untuk Gunung Bromo, karcis masuk wisatawan nusantara (wisnu) Rp 7,5 ribu dari awalnya Rp 5 ribu. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara (wisman), dari Rp 10 ribu menjadi Rp 20 ribu. Karcis itu untuk tiket yang ditarik pemda, belum termasuk dari TNBTS.
Di Pantai Bentar, karcis anak-anak jadi Rp 5 ribu dari sebelumnya Rp 4 ribu. Lalu untuk dewasa, saat ini Rp 7,5 ribu dari sebelumnya Rp 5 ribu. Selanjutnya, di Air Terjun Madakaripura, dari sebelumnya Rp 5 ribu menjadi Rp 10 ribu. Dan, di Ranu Segaran dari semula Rp 2 ribu menjadi Rp 5 ribu.
Kenaikan itu sesuai dengan Perda Nomor 6/2011 tentang Retribusi Jasa Usaha yang diperkuat dengan Perbup Nomor 21/ 2014 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Kabupaten Probolinggo. Diperbarui dengan Perbup Nomor 59/2018 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi dan Olahraga, katanya.
Penetapan kenaikan retribusi itu dilakukan beberapa hari lalu. Sejak Rabu 5/12 langsung diterapkan. “Kan penetapannya sudah beberapa hari lalu. Jadi, kami sebagai pelaksana dan sekaligus yang mengajukan kenaikan, langsung menjalankan,” ujarnya.
Lebih lanjut Musa menuturkan, kenaikan tersebut mengacu pada tiga hal. Antara lain, kemajuan zaman, peningkatan PAD, dan penambahan wahana dan fasilitas di masing-masing tempat wisata. “Nilai mata uang semakin lama makin tinggi. Nilai Rp 5.000 dulu dengan sekarang tentunya sudah berubah. Selain itu, juga ada penambahan wahana dan fasilitas di tiap destinasi wisata. Makanya sudah saatnya ditarik retribusi lebih,” terangnya.
Musa yakin, kenaikan retribusi itu tidak akan membuat kunjungan menurun. Menurutnya, kenaikan retribusi yang dilakukan sudah sesuai perhitungan. “Tidak akan berdampak turun pada kunjungan. Itu, sudah kami kalkulasi dengan baik. Jadi, kemungkinan besar tidak akan berpengaruh,” tandasnya
Kenaikan Karcis Masuk, Gunung Bromo tarif lama: Rp 5 ribu (wisnu), Rp 10 ribu (wisman), tarif baru: Rp 7,5 ribu (wisnu), Rp 20 ribu (wisman). Pantai Bentar tarif lama: Rp 4 ribu (anak-anak), Rp 5 ribu (dewasa), tarif baru: Rp 5 ribu (anak-anak), Rp 7,5 ribu (dewasa). Air Terjun Madakaripura tarif lama: Rp 5 ribu tarif baru: Rp 10 ribu. Ranu Segaran tarif lama: Rp 2 ribu tarif baru: Rp 5 ribu, paparnya.
Kawasan wisata Gunung Bromo telah menjadi destinasi wisata Internasional. Sebagai desa penyangga, warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, terus berbenah. Salah satunya dengan menanam bunga edelweis di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Keindahan bunga Edelweis tidak diragukan lagi. Tanaman yang dijuluki bunga abadi ini akan menjadi objek wisata baru di Gunung Bromo. Keindahan dari bunga edelweis diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi para pengunjung Gunung Bromo.
Salah satu area yang menjadi fokus penanaman bunga edelweis (Anaphalis Javanica) di Desa Ngadisari adalah Pedukuhan Seruni. Sepanjang jalan menuju rumah adat Tengger ditanami bibit edelweis muda-mudi yang tergabung dalam kelompok ‘Kembang Tana Layu’. Mereka secara gotong royong dan penuh semangat mencangkul dan menyiangi lahan tempat edelweis ditanam, tandasnya.
Untuk tahap awal setidaknya ada 300 bibit yang ditanam. Bibit edelweis itu merupakan hasil budidaya warga dari bibit edelweis yang didapat dari TNBTS. Tempat itu, direncanakan dijadikan destinasi wisata baru baik wisata selfie, wisata budidaya dan wisata pendidikan.
“Secara bertahap kami menanam bibit edelweis di sekitar rumah adat Tengger. Ini sebagai penunjang kawasan wisata koservasi Bromo. Jadi nantinya pengunjung Bromo tak hanya menikmati keindahan lautan pasir, kawah dan savana saja. Mereka bisa ke tempat ini, mencari sesuatu yang lain,” kata Sunarip, salah satu pengguna wisata Desa Ngadisari.
Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie, menuturkan pihaknya mendukung penuh upaya dari kelompok ‘Kembang Tana Layu’ itu. Salah satu bentuknya adalah dengan pemberian bantuan peralatan budidaya edelweis. Selain itu juga pembinaan kelompok agar mereka semakin sadar wisata, tambahnya.(wap)

Tags: