Kartu BPJS Nenek Sri Anjayati Diperbarui Bisa Jalani Operasi di Kota Probolinggo

Wali kota Hadi datangi rumah nenek Sri serahkan kartu BPJS baru.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Sri Anjayati menangis. Dengan kemampuan melihat yang terbatas, nenek berusia 57 tahun itu tersedu-sedu sambil menangkupkan kedua telapak tangannya saat Wali Kota Hadi Zainal Abidin bertandang ke rumahnya di Jalan Panglima Sudirman gang PJKA, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Rabu 12/8/2020 petang.

“Matur sakalangkong, Kiai. (Terima kasih, Kiai),” sapa Sri kepada Wali Kota Habib Hadi yang datang bersama Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh dr Abraar HS Kuddah dan Camat Mayangan M Abas serta Lurah Jati Endah Dwi Kumalasari. Di rumah yang tepat berada di depan rel kereta api itu, Sri tinggal bersama anaknya, Ilham Agung Setyo Wicaksono yang duduk di kelas 6 MI.

Wali Kota Habib Hadi hadir ke rumah Sri dan Agung (panggilan anaknya) untuk memberikan kartu BPJS Kesehatan yang baru. Karena sebelumnya, BPJS milik Sri statusnya dilaporkan meninggal dunia. “Sudah diperbarui oleh Pemerintah Kota Probolinggo sekaligus punya Ilham. Ini kartu Indonesia Sehat masuk program UHC (Universal Health Coverage) pemerintah kota. Untuk fasilitas kesehatan pakai itu ya, sekolah sudah gratiskan?,” kata Habib Hadi.

Dengan kartu yang baru itu, Sri bisa melakukan operasi mata katarak besok (13/8) pagi di RSUD dr Mohamad Saleh. “Mudah-mudahan berhasil, lancar dan sehat. Yang penting ikhtiarnya dulu. Sambung doa terus ya,” ucap Habib Hadi kepada Sri yang terus menangis haru.

Habib Hadi mengisahkan, ia mendapatkan informasi ada warga di Kelurahan Jati yang hidup dengan keterbatasan, mengalami gangguan penglihatan dan hanya didampingi seorang anak. Wali kota segera meminta lurah dan jajaran mengecek di lapangan untuk menelusuri laporan tersebut.

Ternyata memang info tersebut benar. Puskesmas pun diminta segera mengontrol kondisi kesehatan Sri dan dinyatakan memang perlu ada pemeriksaan lanjut ke RSUD. Saat di poli mata disebutkan ada gangguan kirinya mengalami katarak. Sedangkan mata kanan sudah tidak bisa melihat sejak lama bukan karena katarak. “Dan, yang sebelah kiri mudah-mudahan bisa tertolong sehingga penglihatan kembali normal dan Bu Sri lebih tenang lagi,” cerita Habib Hadi.

Melihat kondisi tersebut, Wali Kota Habib Hadi menegaskan kepada seluruh masyarakat, RT, RW agar tidak segan melaporkan apabila ditemui hal serupa di Kota Probolinggo. “Kami ingin jangan sampai seorang ibu, sebatang kara tidak ada perhatian dari pemerintah. Beri tahu kami informasinya, dengan begitu kami bisa cepat mengambil kebijakan sesuai aturan yang ada,” ungkapnya.

Menurut Lurah Jati Endah Dwi Kumalasari, Sri tinggal bersama Agung yang sudah diadopsi sejak lama oleh Sri dan suaminya. Suami Sri meninggal setahun lalu karena sakit jantung. “Untuk bantuan seperti PKH, KIP, Bu Sri sudah dapat. Saat ini kami upayakan bantuan lainnya untuk kebutuhan Bu Sri,” tambah mantan Kasubag Humas itu.(Wap)

Tags: