Karyawan PD Aneka Usaha Sidoarjo Tak Gajian

Gedung PD Aneka Usaha Sidoarjo, tampak dari depan. Di BUMD milik Pemkab Sidoarjo itu karena sampai kini belum ada pejabat Plt nya, karyawannya belum gajian. [alikus/bhirawa]

(Belum Ada Plt)
Sidoarjo, Bhirawa
Salah satu kekhawatiran dari sekitar 25 karyawan PD Aneka Usaha (PD AU) yang note bene BUMD milik Pemkab Sidoarjo, karena hampir sebulan ini tak ada pejabat pelaksana tugas (Plt), pasca Dirut mereka ditahan, akhirnya terbukti. Pada akhir Bulan Mei (31/5) kemarin, karyawan yang seharusnya sudah menerima gaji, mereka tidak bisa gajian.
Bahkan ditunggu sampai Jumat (2/6) akhir pekan lalu, karyawan juga masih belum menerima gaji. Menurut beberapa karyawan, mereka hanya bisa pasrah dan tidak tahu harus mengadu pada siapa.
Sejumlah karyawan, karena kebutuhan rumah tangga mereka yang sangat mendesak, ada yang terpaksa mengambil uang mereka yang ada di SHU (Sisa Hasil Usaha) di Koperasi Delta Makmur Pemkab Sidoarjo.
Kekhawatiran mereka lainnya dengan tidak adanya Plt hingga kini, orderan cetak-mencetak dari OPD di Kab Sidoarjo ke perusahaan mereka, tambah tidak ada yang masuk. Resikonya bila berlanjut terus menerus maka perusahaan akan bisa merugi dan bisa bangkrut.
Disampaikan karyawan PD Aneka Usaha, Jumat (2/6) akhir pekan kemarin, sejak Dirutnya ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, pada 8 Mei lalu, orderan cetak yang masuk sudah tidak ada seperti biasanya. Sampai tanggal 12 Mei, mereka hanya menyelesaikan orderan yang masuk sebelumnya.
”Setelah itu hingga kini, tidak ada orderan yang masuk dari OPD, bila ada paling cuma satu atau dua saja,” kata sejumlah karyawan yang tidak bersedia disebut namanya.
Karena belum ada Plt, menurut mereka tentu saja pihak perusahaan juga tidak bisa mengambil pembayaran dari relasi yang dibayarkan melalui sejumlah bank. Karena pihak bank membutuhkan tanda tanda dari pimpinan. Pihak suplier yang akan memasok bahan untuk percetakan, menurut mereka juga khawatir siapa nanti yang akan bertanggung jawab.
Menurut mereka, sekarang kondisi karyawan PD AU bisa diibaratkan seperti anak ayam kehilangan induknya. Mereka sangat butuh pimpinan yang bertanggung jawab terhadap operasional PD AU seperti sedia kala.
Seorang pejabat eselon tiga di Pemkab Sidoarjo, menyatakan ikut prihatin dengan apa yang terjadi pada PD AU saat ini. Ia sangat menyayangkan kalau pelayananpublic di BUMD yang berada di Jl Untung Suropati, Sidoarjo itu sampai terganggu. Sebab dengan belum adanya Plt, maka dampak-dampaknya yang timbul nanti akan bisa berantai.
Menurutnya, dengan belum adanya Plt di PD AU hingga kini, jangan sampai seperti kejadian yang pernah menimpa juga BUMD Pemkab Sidoarjo lainnya, yakni PDAM Delta Tirta. Gaji karyawan juga terganggu, pembayaran pada mitra kerja terganggu dan pelayanan pada pelanggan air bersih terganggu.
”Saat ini karyawan belum menerima gaji, kalau Plt nya tetap tidak ada, jangan-jangan karyawan nanti tidak bisa berlebaran, karena tidak menerima gaji lagi dan THR,” katanya dengan nada bercanda.
Beberapa waktu lalu, Kabag Perekonomian Pemkab Sidoarjo, Drs Syamsu Rizal, menyampaikan pihaknya sebagai Koordinator BUMD di Kab Sidoarjo, menyampaikan sudah memberikan telaah staf pada pimpinan, untuk segera dipikirkan pengisian Plt di PD AU. Sesuai aturan Perda mereka yang bisa menjadi Plt adalah tidak boleh dari ASN. Baik dari dari golongan struktural maupun fungsional.
Ia pernah meminta kepada salah satu staf di PD AU yang dianggap senior agarbersedia menjadi Plt. Tapi staf itu tak bersedia, meski ia mengatakan akan mendampinginya agar kinerjanya tidak salah. Tapi staf di PD AU itu tetap tidak bersedia. Mungkin pertimbangan beban kerja dan juga mungkin trauma dengan apa yang terjadi dengan tiga petinggi di PD AU yang kini ditahan.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, yang melihat kondisi itu mengatakan segera menunjuk Plt nya. Proses menunjuk Plt ini tidak gampang maka akan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, untuk segera mencari solusinya.
”Saya akan segera mencari solusi, sebab saya yang paling bertanggung jawab, agar BUMD ini tidak sampai berhenti dan bangkrut,” katanya pada awak media, beberapa saat lalu di Pendopo. [kus]

Tags: