Kasus Pembunuhan di Sokobanah Belum Ada Tersangka

Keluarga Busidin yang di dampingi oleh Kades Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang saat mendatangi Mapolres Sampang.

Sampang, Bhirawa
Kasus pembunuhan yang menghilangkan nyawa Busidin (30), warga Dusun Lepele, Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang sudah berjalan dua pekan, namun hingga saat ini aparat kepolisian belum menetapkan tersangka pelaku pembunuhan. Keluarga korban didampingi kepala Desa setempat mendatangi Mapolres untuk mempertanyakan perkembangan kasus tersebut.
Meski sudah diberikan petunjuk baru oleh keluarga korban seminggu yang lalu, pengungkapan kasus pembunuhan Busidin (30), yang diduga tewas usai dimassa warga masih belum ada perkembangan. Polres dinilai lelet dalam menangani kasus tersebut. Kepala Desa Tamberu Laok, Subaidi, beserta keluarga Busidin kembali mendatangi Mapolres Sampang, Senin (29/5) untuk menanyakan hasil perkembangan penyelidikan dan pemeriksaan saksi.
Dalam kesempatan kali ini, pihaknya membawa dua saksi untuk menguatkan laporan sebelumnya, yakni Busidin meninggal bukan karena penganiayaan melainkan pembunuhan berencana yang bermotif asmara. “Kami rasa penanganan kasus pembunuhan Busidin ini sangat lamban, karena seminggu yang lalu kami sudah membantu polisi memberikan petunjuk baru sekaligus bukti-bukti untuk mengungkap kasus pembunuhan berencana ini. Dan heran lagi, polisi waktu usai kejadian tidak pernah berkoordinasi dengan saya untuk menyakan kejadian pembunuhan di desa saya,” ucapnya di hadapan awak media di Mapolres Sampang.
Menurutnya, dua saksi yang didatangkan itu telah mengetahui persis persoalan yang dialami Busidin sebelum meninggal, yakni adanya motif asmara yang dilakukan Busidin dengan istri yang diduga otak pembunuh Busidin. Akan tetapi, aparat kepolisian menetapkan kasus tersebut sebagai kasus penganiayaan dengan pemberatan karena Busidin meninggal diduga karena dimassa. “Kami bawa dua saksi dari keluarga Busidin yaitu MT (28) dan JN (40). Salah satu saksi itu mengetahui keberadaan Busidin terakhir kali, bahkan tujuan terakhir Busidin pergi meninggalkan rumahnya,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Subaidi mengaku, untuk menjaga kondusifitas antara Desa Sokobanah Tengah dan Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, pihaknya telah melakukan mediasi dengan Kades Sokobanah Tengah yang hasilnya akan menyerahkan otak pelaku pembunuhan Busidin kepada polisi.
Namun mediasi yang dilakukan di rumah kades Sokobanah Tengah yang dihadiri juga oleh tokoh masyarakat tersebut tidak diindahkan oleh pihak kades Sokobanah Tengah, yaitu tidak menyerahkan otak yang diduga pelaku pembunuhan itu. “Makanya hingga saat ini pembuhuh Busidin belum ada yang dipenjara. Dan kami sangat mau agar kasus ini segera diselesaikan dan memenjarakan S (42) yang diduga pelaku pembunuh Busidin,” tegasnya.
Sementara Kasatreskrim Polres Sampang, AKP Hery Kusnanto saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan pengumpulan barang bukti perkara tersebut. Pihaknya  saat ini juga masih mendalami pelaporan keluarga korban Busidin yang diterimanya.
“Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan pelapor untuk dijadikan saksi-saksi. Hasil pemeriksaan kami akan jadikan penyelidikan lebih lanjut. Awalnya perkara pembunuhan tersebut diduga pencurian dengan pemberatan, namun keluarga korban melaporkan bahwa terjadinya pembunuhan tersebut ada motif lain, dan pihak kami masih melakukan pendalaman perkara ini,” paparnya. [lis]

Tags: