Kawal Ketat Program Pemerintah untuk Pariwisata dan UMKM

Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Eko Prasetyo Wahyudiarto

DPRD Jatim, Bhirawa
Peran pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) cukup dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata. Pasalnya, wabah pandemi Covid-19 sangat memukul kedua sektor pariwisata dan UMKM di Jawa Timur.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Eko prasetyo Wahyudiarto mengatakan, dengan dibukanya objek-objek wisata di Jatim, khususnya di Pacitan, ekonomi masyarakat dapat bisa segera pulih. Tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Sektor pariwisata dan UMKM menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak akibat pandemi ini. Tidak cuma tempat wisatanya saja, tapi juga instrumen pendukung lain seperti hotel, tempat oleh-oleh, pelaku UMKM, transportasi wisata, dan lain sebagainya,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (1/9) kemarin.

Di Jatim, Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan bahwa selama pandemi terjadi penurunan drastis terhadap angka kunjungan wisata di Jatim. Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Jatim turun dari 17.047 kunjungan pada Juni 2019 menjadi 0 kunjungan pada Juni 2020.

Sedangkan pergerakan jumlah wisatawan domestik, hingga Juni 2020 diketahui menurun hingga 79 persen jika dibandingkan Juni 2019 lalu. Pada Juni 2019 lalu, jumlah wisawatan domestik mencapai 44,4 juta orang, sementara Juni 2020 jumlahnya melorot hingga 9,4 juta.

Pemprov Jatim sendiri, kata Eko Prasetyo, sudah menyampaikan dalam masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru, beberapa destinasi wisata sudah mulai beroperasi. Namun, jumlah pengunjung dibatasi hanya berkisar 10-20 persen dari kapasitas maksimum.

“Kami berharap kuartal ketiga 2020 pandemi ini bisa teratasi seluruhnya, sehingga promosi wisata bisa kembali dilakukan dan angka kunjungan wisata bisa meningkat,” ujar Pras dari Dapil IX (Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Magetan dan Ponorogo).

Tugas Pemprov Jatim, kata dia, adalah menarik sebanyak-banyaknya turis domestik namun dengan sejumlah persyaratan ketat. “Tapi, jangan sampai ini menimbulkan persoalan baru di kemudian hari,” ucapnya.

Disamping itu, lanjut Eko, pihaknya akan mengawal ketat program pengembangan usaha bagi para UMKM di sejumlah kawasan pariwisata. Pasalnya, adanya pandemi ini sangat memukul sektor usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha.

“Kami akan terus melakukan pengawalan program-program pemerintah, dalam hal ini Pemprov Jatim untuk terus memihak pada pelaku UMKM. Agar mereka tetap survive di tengah pandemi Covid-19,” pungkasnya. [geh]

Tags: