Kebijakan Saiful Ilah Berbuah Penghargaan SWK

20-SWK-Ach-1Sidoarjo, Bhirawa
Kab Sidoarjo berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi dalam kiprahnya menangani Keluarga Berencana (KB). Kebijakan serta dukungan seperti apa yang diberikan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah SH MHum, sehingga berbuah penghargaan Satyalancana Wira Karya (SWK) dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebab pada 14 Juni 2014 lalu bertempat di Halaman Kodam V Brawijaya Surabaya, Wakil Presiden Boediono menyerahkan penghargaan SWK kepada Bupati Sidoarjo Saiful Ilah pada puncak peringatan Harganas (Hari Keluarga Nasional).
Kepala BPM PKB (Badan Pemerdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana) Sidoarjo, Drs Ec Ali Imron ketika ditemui (19/6) menceritakan panjang lebar, kalau keinginan untuk mendapatkan penghargaan SWK sudah terprogram, terencana dengan baik dan matang.
”Memang keberhasilan yang dicapai dalam program KB  tak lepas dari kerjasama semua pihak, juga seluruh komponen masyarakat yang merupakan upaya dan peran seorang bupati atas langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Tekad, dan perjuangan yang gigih dari segenap aparatur pemerintahan yang di dukung seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Kalau dilihat dari jumlah kebutuhan keluarga berencana yang belum terpenuhi (Unmet-needs) di Kab Sidoarjo, sebanyak 32.632 pasangan atau 8,61% dari jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) seluruhnya, dibandingkan dengan kondisi tahun 2012 sebanyak 9,44% maka mengalami penurunan sebesar 0,83 % .
Memperhatikan masih tingginya prosentase PUS unmetneed itu, maka Bupati Sidoarjo mengambil langkah strategis, untuk bekerjasama dengan Dandim 0816 mensosialisasikan kepada Babinsa yang mempunyai wilayah desa/kelurahan. Harapannya bisa membantu meningkatkan kesertaan ber KB. Begitu juga dengan APINDO dan SPSI Sidoarjo untuk penggarapan KB di perusahaan-perusahaan. ”Efeknya telah menjadi kenyataan, kalau tahun 2012 sebagai pemenang KB perusahaan tingkat Provinsi Jatim,” terang Ali Imron.
Disamping itu, Ibu Ketua TP PKK Kab Sidoarjo juga ikut serta turun tangan dalam upaya  meningkatan MKPJ (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) khususnya IUD melalui PKK tingkat kecamatan sampai desa/kelurahan. Makanya, akseptor terbanyak dalam moment tertentu selalu disediakan penghargaan yang berupa uang pembinaan, trophi dan piagam  penghargaan.
Sementara itu peserta KB aktif, realisasinya terlihat tahun 2013 sebanyak 309.728 akseptor atau 119.69, jika dibandingkan dengan perkiraan permintaan masyarakat (target) sebesar 258.780  akseptor.
Jika dibandingkan dengan peserta KB aktif tahun 2012 sebanyak 304.394 akseptor, maka jumlah peserta KB aktif tahun 2013 mengalami peningkatan 5.334 akseptor atau 1,75%. Berdasarkan penggunaan metode kontrasepsi, sebagian besar (89,06%) peserta KB aktif menggunakan Non MKJP, yakni  suntik, pil dan kondom. Sedangkan sisanya 10,94% menggunakan metode kontrasepsi yang rasional, efektif dan efesien terdiri dari  IMPLANT(13,7%), ( (IUD (13,7%), MOW (6,88%),  dan MOP (0,21%).  ”Tingginya proporsi peserta KB aktif yang menggunakan metode kontrasepsi suntik dan pil (73,42%), menggambarkan masyarakat Sidoarjo lebih menginginkan/menyukai pelayanan KB yang bersifat praktis dan efisien,” pungas Ali Imron. [ach]

Keterangan Foto : Wakil Presiden Boediono ketika menyematkan Satyalancana Wira Karya kepada Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: