Kebutuhan Pangan Kabupaten Bondowoso Capai 120 Ribu Ton Setahun

Dispertan Bondowoso saat berikan penyuluhan ketahanan pangan kepada petani di Kecamatan Tenggarang. (Dokumen. Ihsan/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Jumlah kebutuhan pangan di Kabupaten Bondowoso, mencapai 120 ribu ton dalam setahun. Sementara kebutuhan pangan secara nasional dalam setahun sekitar 27 juta ton. Akan hal itu, pemerintah daerah dituntut untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Kabid Tanaman Pangan Dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian (Dispertan) Bondowoso, Ir. Winarto menjelaskan bahwa untuk bisa menghitung kebutuhan pangan nasional, tiap kecamatan di Bondowoso harus jelas target produksinya.

“Bondowoso 450 ribu ton setahun. Dari 450 ribu ton berapa luas yang bisa ditanam, maka dibreakdown per kecamatan. Masing-masing kecamatan dibreakdown per desa,” jelas Winarto, Kamis (2/7).

Menurutnya, Bondowoso sebagai salah satu lumbung pangan di Jawa Timur memiliki lahan seluas 36 ribu hektar. Sehingga sebagai daerah penghasil beras, kebutuhan pangan di Bondowoso terbilang lebih,karena masih bisa menyuplai beras ke daerah lain.

“Kalau ditanam hampir tiga kali, luas tanam kita setahun 8 ribu. Kalau produksi enam, itu setara dengan 450 ribu ton beras. Kebutuhan kita hanya 120 ribu. Jadi masih ada 300 an ribu ton yang keluar,” urainya.

Winarto melanjutkan bahwa pemerintah daerah tidak hanya wajib mencukupi kebutuhan pangan, namun juga wajib memastikan kesejahteraan para petani, yakni dengan meningkatkan produksi beras.

“Percuma nyuplai ke daerah lain tapi petaninya miskin,”tegasnya.

Sementara itu, Dwi Prasetyo salah satu petani asala dusun Krajan, Desa Bataan mengaku meskipun sempat kesulitan akibat pengurangan alokasi pupuk bersubsidi, namun masih dapat diatasi dengan mengatur jumlah kebutuhan.

“Yang harusnya berdasarkan undang-undang satu hektar butuhnya sekian. Kami bisa meringankan kebutuhan pupuk sekitar 60 persen,”jelasnya.

Selain itu, Dwi juga menerapkan imbauan pemerintah untuk menggunakan pupuk organik dengan pemanfaatan pupuk daun mikro organisme lokal, asam amino, insektisida nabati, pestisida nabati dan pupuk dasar.

“Alhamdulillah berhasil. Targetnya memang 1 hektar 12 ton,” tutupnya. [san]

Tags: