Kecamatan Asemrowo Sosialisasikan Pemanfaatan Lahan Kosong

Teks : Camat Asemrowo, Bambang Udi Ukoro didampingi PPL DKPP Kecamatan Asemrowo, M Djafar saat melakukan penanaman lahan kosong secara simbolis dengan tetap menalani protokol kesehatan.

Setelah Program Wedang Rempah untuk Lawan Covid 19
Surabaya, Bhirawa
Setelah menggelar Program Wedang Rempah, Kecamatan Asemrowo kembali menggelar sosialisasi Pemanfaatan Lahan Kosong bersama warga RW 5 Tambak Dalam, Kelurahan Asemrowo. Sekitar 200 warga RW 5 bekerjasama dengan staf Kecamatan Asemrowo, staf Kelurahan Asemrowo dan LPMK menanam empon – empon dan umbi – umbian di lahan kosong di pinggir jalan.

Menurut Camat Asemrowo, Bambang Udi Ukoro, Kecamatan Asemrowo bekerja sama dengan Dinas Pertanian menggelar Sosialisasi Pemanfaat Lahan Kosong yang ada di kawasan RW 5, Kelurahan Asemrowo.

Kecamatan Asemrowo bersama Tiga Pilar yakni Polsek Asemrowo dan Koramil setempat, serta Kelurahan Asemrowo, LPMK, serta Kader PKK RW 5 dan Kader lainnya bersama – sama gotong royong melakukan penanaman empon – empon dan umbi – umbian di lahan kosong di wilayah RW 5.

”Kami memanfaatkan lahan kosong ini untuk mengisi aktivitas Kampung Tangguh Semeru Jogo Surabaya yang telah terbentuk. RW 5, Kelurahan Asemroro, Kecamatan Asemrowo ini merupakan pelopor yang ada di Kelurahan Asemrowo, agar bisa memberikan contoh bagi RW – RW lain. Setelah sebelumnya Kecamatan Asemrowo mencanangkan Gerakan Masyarakat (Gemar) Wedang Rempah, itu merupakan usaha dalam menjaga imunitas tubuh warga Kecamatan Asemrowo agar tetap sehat, sehingga bisa melawan penyebaran Virus Corona atau Covid 19 pada warga masyarakat,” papar Bambang-sapaan Akrab Camat Asemrowo.

Bambang menjelaskan, kini Kecamatan Asemrowo menggalakkan melalui RW 5 sebagai pelopor agar warga masyarakat bisa menindaklanjuti dengan Pemanfaatan Lahan Kosong yang ada untuk ditanami empon – empon dan umbi – umbian. Sehingga ketika warga membutuhkan empon – empon atau umbi – umbian tidak perlu membeli tetapi bisa memanen dari hasil menanam di lahan – lahan kosong di wilayahnya masing – masing.

Jumlah tanaman yang ditanam meliputi 100 bibit ketela Pohon, sebanyak 30 tomat, sebanyak 30 lombok dan sejumlah 30 terong, serta berbagai macam empon – empon. Ini merupakan tanaman – tanaman produksi untuk Wani Sejahtera bagi Program Kampung Tangguh Wani Jogo Surabaya.

Dan pihak PPL DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya) Kecamatan Asemrowo, M Djafar SPi menambahkan, DKPP sangat mendukung warga masyarakat yang mempunyai kreatifitas memanfaat lahan kosong dengan menanami berbagai tanaman produksi, baik di lahan pribadi lingkungan rumah atau Fasum (Fasilitas Umum) yang ada dan ini baik sekali. Sebab sesuai anjuran Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tentang ketahanan pangan warga Surabaya.

”Bu Risma menganjurkan kepada warga Surabaya yang mempunyai lahan pekarangan kosong bisa dimanfaatkan untuk ditanami sayur – sayuran, umbi – umbian atau empon – empon secara mandiri. Sehingga ketika sudah waktunya panen, warga tidak perlu membeli tetapi bisa mengambil dari hasil menanamnya sendiri. Sedangkan warga RW 5 ini juga memanfaatkan lahan kosong di pinggir jalan, dari pada dimanfaatkan untuk menaruh barang bekas dan rongsokan,” kata Djafar.

Djafar mendukung ide RW 5 yang telah mengajukan proposal untuk memohon bantuan pengadaan bibitnya tanaman. Dengan bibit ini maka Pemerintah bisa mengkreatifkan masyarakat agar ada kegiatan tanam sayur atau ketahanan pangan lainnya.

”Jadi kalau ada masyarakat mengajukan proposal permohonan bantuan bibit. Kami dari DKPP akan sangat mendukung sekali, baik dalam pengadaan bibit maupun pemeliharaannya,” tegas Djafar yang mengaku sudah bertugas di wilayah Kecamatan Asemrowo selama 25 tahun.

Sementara Ketua RW 5, Shodiqun SPd mengaku, setelah dilantik per 1 Januari 2020 memang ada program Ketua RW lama yang belum tuntas, diantaranya, tentang pemanfaatan lahan kosong yang kumuh. Maka hutang program yang belum terbayarkan ini direalisasikan dengan mengumpulkan warga dan disentuh pelan – pelan, meski saat ini dalam konfisi krisis ekonomi karena pandemi Covid 19, tetapi diminta pintu masuk RW 5 ini agak kumuh maka akan dinilai jelek. Sehingga yang kumuh ini dibersihkan kemudian ditanami berbagai macam sayuran, umbi dan empon – empon.

”Akhirnya setiap RT saya bentuk, warga saya bentuk dan saya petak. Setiap petak lahan kosong harus dimanfaatkan ditanami berbagai macam sayuran, umbi – umbi atau empon – empon. Dan ketika waktunya panen warga bisa memanen hasil tanamannya sendiri atau tidak perlu membeli, sebab mempunyai tanaman produksi sendiri,” tandas Shodiqun. [fen]

Tags: