Kehabisan Stok, PMI Kabupaten/Kota Probolinggo Jemput Bola Pendonor

PMI kabupaten Probolinggo gelar donor darah.[wiwit agus pribaddi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten dan kota Probolinggo kian menipis. Sampai Minggu 12/7/2020 ada dua golongan darah yang stoknya kosong.

Berdasarkan data yang ada, stok darah yang kosong yaitu untuk golongan darah A dan O. Sedangkan untuk golongan darah B masih ada sekitar 8 kantong dan AB sekitar dua kantong.

Adi Nugroho, kepala UDD PMI Kabupaten Probolinggo, Senin 13/7/2020 mengatakan, beberapa hari lalu terjadi lonjakan permintaan kantong darah. Karena itu, lantas mengakibatkan stok darah yang ada di PMI menjadi menipis. “Kondisi kantong darah yang menipis tidak cukup untuk persedian ke depan. Karena itu kami harus secepatnya untuk mencari persediaan baru,” katanya.

Menurutnya, hari ini pihaknya akan melakukan kegiatan donor darah di Mapolres Probolinggo. Kegiatan itu akan dilakukan bersama dengan PMI Kota Probolinggo. Sehingga, hasil dari kegiatan tersebut akan dibagi dua untuk menkadi stok di masing-masing PMI. “Biasanya sekali donor di Polres itu bisa dapat 150 kantong. Jika besok dapat segitu ya 75 kami dan 75 PMI kota,” terangnya.

Selain itu, PMI kabupaten juga akan mendapatkan droping kantong darah dari PMI Lumajang. Hal itu, lumrah terjadi jika di salah satu daerah jejaring kehabisan atau stok darahnya menipis. Sehingga, ketika ada yang membutuhkan tidak sampai tidak ada stok.

“Nanti malam kami juga akan mendapatkan stok dari PMI Lumajang. Semoga saja dikirim. Itu biasa terjadi kalau di daerah stoknya banyak, maka akan didistribusikan ke daerah sekitar yang memang jejaringnya,” ungkapnya.

Nugroho menjelaskan, PMI kabupaten sering mengalami kekurangan stok. Tetapi, terbantukan oleh daerah daerah sekitar. Ketika stok habis, maka akan ada yang membantu. Begitupun sebalikanya. “Alhamdulillah bisa dikendalikan. Jadi, kami tidak sampai mengalami darurat stok darah,” tuturnya.

Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Probolinggo, sering kekurangan. Bahkan, sering kosong. Karenanya, PMI mulai melakukan upaya jemput bola kepada para donor. Plt Ketua PMI Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati mengakui selama ini stok darah memang sering kosong. Hal itu tak terlepas dari adanya pandemi Covid-19. Akibatnya, jumlah donor berkurang karena khawatir terhadap penyebaran virus.

Berkurangnya jumlah donor justru berbanding terbalik dengan permintaan darah. Selama ini, permintaan darah setiap harinya selalu ada. Bahkan, jumlahnya cenderung meningkat. “Makanya sering terjadi kekurangan, bahkan sampai persediaan darah kosong. Karena donor berkurang, sedangkan permintaan selalu ada,” ujarnya.

Kemarin 12/7, stok darah B kosong. Sedangkan, darah golongan A tersisa 1 kantung. Kemudian, golongan darah O ada 35 kantung dan darah AB tersedia 12 kantung. “Karena itu, kami lakukan jemput bola bagi donor supaya persediaan tetap ada. Karena memang selalu ada masyarakat yang membutuhkan darah,” ujar Ninik Ira Wibawati.

Kemarin, PMI melakukan jemput bola dilakukan ke Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan. Di samping donor darah, PMI juga mengajak masyarakat beradaptasi dengan tatanan normal baru di tengah pandemi. Yakni, dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

“Hasilnya, ada 13 kantung darah dari tambahan hari ini. Ke depan upaya ini akan terus kami lakukan untuk memastikan persediaan darah bagi warga yang membutuhkan,” jelasnya.

Kondisi ini, membuat tenaga sukarelawan meminta PMI segera mengambil tindakan. Sebab, menurut mereka, kekurangan stok ini juga di seluruh wilayah Jawa Timur. Seperti yang diungkapkan tenaga sukarelawan Indi Eko Yanuarto. Mantan ketua PMI Kota Probolinggo ini mengatakan, PMI Provinsi Jawa Timur termasuk Kota Probolinggo, kekurangan stok darah. Sedangkan, PMI merupakan salah satu organisasi terdepan dalam penanganan Covid-19.

“Transfusi darah cukup banyak digunakan untuk warga yang terdampak. Bahkan, hasil dari koordinasi dengan Provinsi Jawa Timur, seluruh daerah se-Jawa Timur saat ini kekurangan stok darah. Karenanya, pemerintah harus cepat ambil tindakan,” jelasnya.

Namun, dibanding PMI Kota Pasuruan, stok darah di PMI Kota Probolinggo masih jauh lebih banyak. Sampai kemarin tercatat, golongan darah A terdapat 61 kantong; darah B ada 90 kantong; darah O ada 52 kantong; dan AB terisisa 15 kantong.

Mengenai langkah apa yang diambil PMI, terus berupaya jemput bola di beberapa tidak, seperti di kelurahan-kelurahan, dinas dan instansi terkalit lainnya, tidak ketinggalan pula dari TNI, Polri dan pihak Swasta, tambah Ninik Ira Wibawati.(Wap)

Tags: