Kembali ke Zaman Belanda, Keunikan Lokomotif PG Olean Jadi Destinasi Unggulan

Tampak wisata lokomotif milik Pabrik Gula Olean Situbondo sedang membawa wisatawan saat berkunjung ke Kota Santri. [sawawi]

Menyambut Kemeriahan Tahun Kunjungan Wisata Situbondo 2019
Kab Situbondo, Bhirawa
Keunikan lokomotif Pabrik Gula (PG) Olean, Kecamatan Kota Situbondo yang sudah lama melegenda kini resmi masuk dalam catatan destinasi wisata Pemkab Situbondo. Keberadaan wisata lokomotif tersebut kini semakin menarik dan memancing arus wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bumi Salawat Nariyah akhir akhir ini. Tak hanya itu, wisata Kampung Karang Kenik, di Desa Olean, Kecamatan Situbondo, juga ikut masuk dalam catatan destinasi religi Pemkab Situbondo. Hal ini diungkapkan untuk mensukseskan program Pemkab Situbondo menyambut program ‘tahun kunjungan wisata Situbondo 2019’
Akhir pekan kemarin, sejumlah wisatawan lokal dan sejumlah pengunjung tapal kuda Jatim berdatangan ke Kabupaten Situbondo. Mereka sengaja naik bus untuk menikmati sejumlah destinasi wisata baru yang dikembangkan Pemkab Situbondo. Salah satunya wisata lokomotif PG Olean Situbondo dan wisata kampung Karang Kenek Situbondo. “Wisata lokomotif Pabrik Gula Olean ini mengingatkan kami kepada era zaman Belanda seperti saya lihat dalam buku sejarah wisata tanah air,” ujar Afril, wisatawan asal Bondowoso.
Kata Afril, keunikan wisata Lokomotif PG Olean terletak pada lokasi yang berada dihamaparan tengah sawah, yang kanan kirunya ditumbuhi padi dan tanaman tebu serta aneka palawija. Afril bersama keluarga dan kerabaratnya mengaku sangat terkesna ketika menikmati wisata lokomotif PG Olen Situbondo. “Disamping bisa menikmati kawasan pedesaan, keunikan wisata lokomotif PG Olean terletak pada alat angkutnya yang serba kuno. Ini sangat terkesan sekali,” terang Afril.
Untuk sampai ke pusat wisata lokomotif Pabrik Gula Olean, lanjut Afril, pengunjung tidak perlu bingung jika tidak memiliki fasilitas androit. Mulai dari lampu perempatan alun alun Kota, aku Afril, pegunjung langsung belok kiri menuju ke arah kawasan Pelabuhan Kalbut. Sekitar jarah 2 atau 3 km, pengunjung akan berpapasan dengan gapura PG Olean. “Dari sanalah nanti para pengunjung akan diantar untuk menaiki lokomotif Pabrik Gula Olean. “Pemandangannya sangat sensasi,” terang Afril.
Disisi lain, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, mengatakan, catatan destinasi wisata Pemkab Situbondp tersebut ia paparkan saat memberikan jawaban atas pertanyaan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam rapat paripurna pembahasan APBD 2019 beberapa waktu yang lalu. Menurut Bupati Dadang, ada delapan wisata berbasis religi dipersiapkan untuk tahun kunjungan wisata 2019. “Satu diantaranya adalah wisata Lokomotif PG Olean dan Kampung Karang Kenik, Rumah Residence Besuki serta Klenteng Poo Tong Biaw di Kecamatan Besuki,” beber Bupati dua periode itu.
Tidak hanya itu, sambung Bupati Dadang, wisata religi lainnya yaitu makam pahlawan nasional KHR As’ad Syamsul Arifin dan Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo. Petilasan Syekh Maulana Ishak Pecaron, Monumen 1000 KM Anyer-Panarukan serta Goa Jepang, tercatat dalam destinasi wisata Pemkab Situbondo. Bupati Dadang Wigiarto mengaku, untuk paket wisata lainnya, yaitu berupa 16 destinasi wisata alam yang tersebar dibeberapa titik di Kabupaten Situbondo. “Delapan wisata berbasis budaya serta empat destinasi wisata berbasis seni buatan seperti Grand Pathek,” tegas mantan advokat itu.
Bupati Dadang mengakui, persiapan tahun kunjungan wisata 2019, diawali dengan pembangunan infrastruktur serta menyiapkan ketersediaan sarana akomodasi serta menggandeng beberapa stakeholder. Diantaranya, sebut Bupati Dadang, Himpunan Pramuwisata Indenesia serta Persatuan Hotel Restauran Indonesia. “Dalam hal ini Pemkab Situbondo menganggarkan dana promosi untuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Situbondo sebesar 1 miliar rupiah,” ucap Bupati Dadang.
Masih kata Bupati Dadang, tahun 2019 mendatang, Pemkab Situbondo kembali menargetkan pengunjung wisata di Situbondo mencapai 425 ribu orang.T arget jumlah pengunjung wisata tersebut diperkirakan akan tercapai dengan sukses mengingat fakta arus pengunjung wisata 2017 sudah melampui dari target tersebut. “Tahun 2017 lalu, malah dilaporkan mencapai 471.840 orang. Makanya target tahun 2019 mendatang harus melebihi target 2017 lalu,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: