Kembangkan Aplikasi Akuntansi UMKM, Dua Dosen Umsida Juarai Inotek Award 2021

Dua dosen Umsida Andry Rachmadani dan Nur Ravita Hanun foto bersama usai menerima penganugerahan Inotek Award 2021 yang diselenggarakan Balitbang Jatim.

Berawal Membantu Usaha Teman, Diunduh Lebih dari 100 Ribu Pengguna
Kota Surabaya, Bhirawa
Laporan keuangan secara elektronik kini tidak lagi menjadi ciri perusahaan besar. Sebab, pelaku usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) pun dapat mencatat laporan keuangannya secara digital menggunakan aplikasi berbasis android. Sehingga lebih mudah, cepat, efisien dan semakin akuntabel. Fitur itulah yang kini juga tersedia di Aplikaai Akuntansi UKM-Keuangan karya dua dosen muda Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida)
Berawal dari keinginan membantu teman pelaku UMKM yang sering kesulitan membuat laporan keuangan bulanan. Andry Rachmadani dan Nur Ravita Hanun berinisiatif mengembangkan aplikasi pelaporan keuangan yang mudah digunakan bagi usaha skala kecil hingga menengah. Meski bukan satu-satunya aplikasi akuntansi yang bisa diunduh di Play Store, Nur Ravita Hanun meyakini aplikasi ini memiliki fitur yang mudah digunakan dan 100 persen gratis.
“Banyak aplikasi akuntansi yang bisa diunduh secara gratis, tetapi fiturnya kadang sangat terbatas. Sementara jika menginginkan fitur yang lengkap harus berbayar,” ujar dosen yang akrab disapa Hanun itu. Berbagai kelebihan dalam aplikasi tersebut, sukses mengantarkan keduanya meraih penghargaan dalam Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Tekologi (Inotek) Award 2021 yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pemprov Jatim. Aplikasi UKM-Keuangan memperoleh Juara I kategori inovasi aplikasi berbasis website/android.
Saat ini, aplikasi Akuntansi UKM-Keuangan tersebut telah diunduh lebih dari 100 ribu pengguna. Hanun mengakui, tingginya pengguna aplikasi tersebut lantaran fitur yang disediakan cukup lengkap. Mulai dari fitur jurnal, laporan keuangan, buku besar, pencatatan aset hingga laporan pajak. Bahkan, dalam aplikasi tersebut juga disiapkan modul akuntansi serta layanan konsultasi melalui grup telegram 24 jam. “Aplikasi ini juga sangat ramah penggunaan data internet. Karena setelah diunduh, aplikasi yang sudah terinstal dapat dijalankan secara offline,” ujar dia.
Dengan memanfaatkan aplikasi tersebut, Hanun mengaku pelaku usaha dapat mencatat transaksi harian dan secara otomatis masuk dalam debet -kredit. Aplikasi ini juga memiliki fitur koreksi jika terjadi kesalahan dalam pencatatan. “Jurnal akan memberi tanda merah jika pencatatan keuangan tidak seimbang,” jelas Hanun. Pelaku usaha, lanjut Hanun, juga langsung dapat mengetahui neraca saldo dan laporan laba – rugi.
Keunggulan lain dari aplikasi ini adalah dapat digunakan untuk lebih dari satu jenis usaha. Sehingga, akuntabilitas pelaporan keuangan semakin terjamin. “Kalau masih menggunakan pelaporan secara konvensional menggunakan catatan, petugas administrasi rawan terjadi lupa,” kata dia.
Sementara itu, Andry Rachmadani mengatakan, aplikasi UKM-Keuangan dapat digunakan dengan pertama-tama pelaku usaha mengisi data usahanya. Termasuk jika pelaku UMKM ingin memasukkan dua jenis usaha tanpa mengubah transaksi keuangan, maka pengguna harus mengisi fitur yang telah tersedia.
“Aplikasi ini sudah sangat mudah digunakan. Namun, bukan berarti tidak ada kekurangan. Kami mencatat masukan dari dewan juri Inotek Award agar aplikasi ini juga dikembangkan dalam bentuk website. Selain itu, kami juga diharapkan bisa melengkapi fitur aplikasi ini agar dapat dibagikan melalui whatsapp atau email,” pungkas Andry. [Adit Hananta Utama]

Tags: